Pengguna Instagram

June 06, 2012


Ketika mendengar bahwa instagram akhirnya bisa dipakai di android, saya cukup senang dan segera mengunduhnya. Sebelumnya sudah mencoba menginstal Picasa tapi terlalu berat untuk dipakai di Galaxy Young. Masih euforia setelah menginstal, saya mencoba mengambil gambar seadanya. Karena sedang nongkrong di Balairung gedung pusat kampus, ya sudah saya ambil itu saja….

Creepy Balairung

 Bagi saya instagram itu seperti mejik. Gambar yang tadinya biasa-biasa saja bisa terlihat keren. Beberapa postingan di blog ini pun akhirnya fotonya saya ambil dari editan instagram. Senang! Sebelumnya, kalau mau edit foto cuma bisa main-main pakai ACDSee, karena photoshop terlalu berat untuk netbook saya –menyedihkan-. Eem, sebetulnya yang membedakan instagram dengan photo editor lainnya, adalah fungsinya sebagai tempat untuk berbagi hasil jepretan ya. Tapi untuk saya ini bukan fungsi yang paling wow sih.

Anyway… Rupanya, perkembangan instagram ini mengundang banyak komentar. Misalnya dari para pengguna Iphone, yang tidak rela karena aplikasi yang tadinya eksklusif miliki mereka jadi bisa dipakai oleh pengguna android juga. Hmm, sebetulnya saya lumayan mengerti sih. Saya juga suka sebal kalau hal yang tadinya cuma saya tahu, jadi hal yang mainstream…
Komentar juga banyak muncul terhadap isu dibelinya instagram oleh facebook, seharga 9 triliun.

Dan yang juga semakin banyak muncul, ketidaksukaan pada instagram karena dianggap telah menyederhanakan dan menyepelekan seni fotografi. Argumen dari sisi ini adalah, bahwa sekarang semakin banyak orang yang merasa sudah menjadi fotografer keren hanya dengan memotret dari kamera hp, meng-crop dan memberi filter dengan instagram. Padahal yang namanya seni fotografi itu tidak sesederhana itu. Tapi, filterisasi dari instagram itu seolah membawa ”kesan artistik palsu” terhadap gambar yang sebetulnya biasa saja.

 gambar dari frabz

Ups. Iya sih, mungkin memang ada beberapa orang yang jadi merasa oke ketika menggunakan instagram. Tapi gimana ya, ngga bisa digeneralisir juga bahwa instagram itu membawa pengaruh buruk pada fotografi.

Pertama, memangnya parameter artistik dalam fotografi itu apa? Apakah harus sesuatu yang dibuat tidak secara instan oleh kamera hp?  Definisi artistik pada akhirnya subjektif pada tiap individu… Dan kalau memang hasil jepretan yang diambil dari kamera hp dan diberi filter oleh isntagram ternyata untuk beberapa orang memberikan kesan yang bagus dan menyenangkan, lantas apa salahnya?

Apalagi ini sudah jamannya perkembangan teknologi, bukankah wajar ketika muncul alat yang bisa membantu kemudahan dalam berkreasi? Misalnya, ketika seorang koki memasak dengan menggunakan oven dan alat masak paling mutakhir, apakah itu membuat masakannya less edible? Kan tidak juga….

Kedua, menurut saya orang juga masih akan tetap menghargai seni fotografi dengan kamera SLR dan filter manual dsb…  Kalau memang jago fotografi, pasti hasilnya tetap akan terlihat berbeda  kan, dengan hasil jepretan yang diedit dengan instagram. Levelnya akan tetap terlihat berbeda. 

Setidaknya, isntagram bisa membantu orang-orang seperti saya, yang tidak punya sebegitu banyak bakat serta modal untuk menggunakan kamera SLR dan atau menggunakan photoshop, untuk menghasilkan karya foto yang setidaknya enak dilihat. Jadi, kenapa mesti benci instagram?

You Might Also Like

4 comments

  1. aku pribadi senang ber-instagram-ing ria. senang krn bs dengan mudah mengambil foto yg bagus (walo itu tergantung objek dan angle jg sih) plus di instagram bs bersosialisasi jg. dapet temen2 baru.

    tp akhir2 ini bosen sih.....
    mungkin krn udah lumayan lama, hampir setahun mainan instagram.
    padahal ya seneng jg loh browsing foto2 lucu disana, lumayan buat cuci mata :D

    ReplyDelete
  2. Wah berarti mbak tyke ini pengguna iphone? ngga termasuk yang keki karena instagram sekarang bisa dipakai android kan? ;)

    Yang penting mah diambil manfaatnya aja ya... Ayo nanti mungkin bisa follow-followan di instagramnya :P

    ReplyDelete
  3. hehe aku dulu pake Instagram (IG) pertama kali di iPhone suami, lanjut via iPad. sempet kuatir aja sih, waktu IG bisa dipake di Android. kuatir kalo IG banyak diserbu para alay yg demen meneror (neror ya, bukan minta baik2) IG's users dengan: "Please like my piccc!" atau : " Please follow meeeee!"

    hahaha.... tp ga kekuatiran itu ga terbukti kok. lagian, alay macam itu juga udah banyak (dan ABG bule2 pulak!) sejak IG masih di iPhone doang :P

    oiya, userku: ndutyke.

    ReplyDelete
  4. Hahaha alay memang ada dimana-manaa... ^^;

    Untungnya saya belum ketemu sama tipikal alay semacam itu di instagram, karena ngga terlalu aktif juga mungkin ya... :P

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...