Tomcat dan Bias Optimistik

June 26, 2012


Isu serangan tomcat yang beberapa waktu lalu sempat membuat heboh Indonesia sekarang sudah mulai mereda. Tapi bukan berarti tomcatnya mendadak menghilang dan serangannya berakhir. Mungkin keberadaannya sudah tidak masif lagi, tapi tomcat masih eksis dan kalau tidak hati-hati, masih bisa terkena serangannya loh. Contoh kasus terbarunya adalah tangan kiri saya….

Ugly...! >_<

 Awalnya saya tidak percaya kalau merah-merah di tangan itu adalah serangan tomcat. Pertama kali menyadari tangan terasa gatal, agak ngilu dan berwarna kemerahan, saya abaikan saja. Ketika muncul semacam bentol/kutu air, saya mulai agak khawatir, tapi tetap dibiarkan. Tidak lama kemudian, semakin banyak bentol/kutu air berwarna kemerahannya, mirip jerawat yang numpuk, barulah saya panik dan browsing mengenai tomcat, konsultasi dengan senior/dokter, dan akhirnya membeli salep untuk mengobatinya. Sekarang alhamdulillah sudah hampir sembuh, benjolannya menghilang dan bentuknya sudah seperti luka yang mengering/mengelupas.

Kenapa langsung terpikir tomcat? Karena sebetulnya, setelah diingat-ingat, memang beberapa waktu sebelum tangan terasa gatal itu, ada sedikit insiden. Waktu itu saya sedang kumpul di gedung fisipol baru dengan teman-teman. Namanya aula terbuka, serangga satu-dua ya ada, semut juga. Jadi saya tidak terlalu khawatir ketika merasa dirayapi serangga. Ketika melirik dan bermaksud mengibas semut yang merayap di tangan, barulah saya menyadari semutnya kok besar dan ada belang merahnya… Dengan agak panik saya menjentik si makhluk yang mirip tomcat itu, untungnya teringat bahwa dia tidak boleh ditepuk. Si serangga kemudian diperangkap dalam botol aqua oleh senior. Melihat sekeliling aula, ternyata si tomcat ini cuma sendirian saja, ngga ada teman-temannya.

Karena tomcatnya sewaktu dikibas dari tangan masih tampak hidup, saya pikir racunnya sama sekali tidak kena ke tangan. Lagipula dia merayapnya tidak begitu lama… Saya pikir, kalau memang kena racun, mestinya lukanya langsung tampak. Jadilah saya melupakan kejadian tersebut… Sampai kemudian merah-merah dan gatalnya baru terasa dua hari kemudian. Dari informasi di internet, ternyata memang efek tomcat baru muncul 24-36 jam setelah kontak. Hyaa.

Kebodohan pertama adalah ketika saya merasa aman karena tomcatnya tidak mati di permukaan kulit. Kebodohan kedua adalah bahkan setelah terasa agak gatal dan muncul bentol, saya tidak segera mencari obat, masih dalam tahap menduga-duga ’jangan-jangan ini..?’. Seandainya lebih waspada, tentu lukanya tidak sebesar yang saya dapat. Tapi saya terjebak dengan bias optimistik.

Bias optimistik, atau sering juga disebut dengan istilah ”it-won’t-happen-to-me bias”, adalah pemikiran dari seseorang bahwa dirinya memiliki keberuntungan lebih dibandingkan dengan orang lain. Jadinya, ada semacam kepercayaan bahwa dia tidak akan mengalami hal (negatif) yang biasanya terjadi pada orang lain. Contohnya misalnya judi. Seharusnya sudah jadi pengetahuan umum kan, kalau main judi itu kemungkinan besarnya tidak menang. Tapi banyak orang yang main (pertama kali ataupun sudah sering) berpikir bahwa, siapa tahu kalau dirinya yang main, akan lebih beruntung dibanding orang lain. Nah contoh lainnya kasus tomcat ini. Walaupun sudah melihat berbagai berita tentang serangan tomcat, entah kenapa ada pemikiran bahwa itu cuma terjadi di tempat lain, dan tidak akan mengenai saya. Pede sekali. Padahal alasannya apa coba? Ngga ada berita yang menyebutkan bahwa Jogja immune dari Tomcat, misalnya.

Bias optimistik ini cuma satu dari sekian banyak bias kognitif yang biasa terjadi dalam proses berpikir manusia. Walaupun namanya seperti itu, tidak berarti ini hanya menimpa orang yang selalu berpikir positif. Ini bisa dilakukan siapa saja, dipengaruhi oleh cara berpikir dan pengalaman individu... Lebih lengkapnya tentang fenomena ini, bisa dibaca disini...

Irasionalitas itu bisa dilakukan oleh siapa saja memang. Dan itu yang membuat kita manusiawi, tidak kaku seperti robot… Tapi tentunya kita mesti sadar dan jangan sampai irasionalitas ini betul-betul merugikan diri sendiri.

Buku yang menarik tentang irasional manusia: Predictably Irrational & The Upside of Irrationality dari Dan Ariely. Hal-hal yang saya pelajari di mata kuliah psikologi sosial, diaplikasikan dengan sangat nyata oleh beliau. Keren…!

You Might Also Like

4 comments

  1. uwow, kirain ngomongin BIAS-BIAS yg biasanya diomongin ama Kpop-ers. ternyata yg ini sangkut pautnya ama ilmu Psikologi :D

    ReplyDelete
  2. Hee, saya malah baru tahu ada istilah k-pop bias dari mbak tyka ^^;

    ReplyDelete
  3. haduh ente mah bisa aja ya mengaitkan hal hal kecil jadi keren semacem bias optimistik. tapi btw racun tomcat serem yaaak! huaaaa.

    ReplyDelete
  4. Iyah serem... >_<
    Sempet khawatir apakah lukanya bakal menyebar juga, heuuu... Untungnya ngga.. Hati-hati ya Nien, siapa tahu di Jakarta juga masih ada 1-2 ekor...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...