... is a normal thing, right?
Jadi begini. Sampai beberapa bulan yang lalu, saya nggak begitu antusias dengan ide bekerja di Jakarta. Panas, macet, dan segala stigma lainnya.
Tapi karena memang  lowongan kerja yang prospektif banyaknya di ibukota, ya sudah lah ya saya coba juga mengadu nasib di Jakarta.
Ternyata...
Saya lumayan enjoy loh.
Macet nggak jadi masalah berarti, karena sudah sengaja memilih kos dekat tempat kerja. Kalau mau jalan ke tempat lain pun nggak masalah, ojek online biasanya bisa menembus macet via selap selip sana-sini atau cari jalan tikus.
Panas... Saya lebih banyak menghabiskan waktu di kosan yang berkipas angin atau di tempat yang ber-AC, jadi nggak begitu masalah juga.
Yang paling menyenangkan sih,lokasinya... Nggak terlalu jauh dari Sukabumi, jadi pulang sedikitnya sebulan sekali. Daan, bisa ketemu dengan teman-teman yang sudah lebih dulu menetap di Jakarta juga.
Jadi begitulah, yang namanya asumsi memang ngga selalu benar! XD

Hello Jakartaa :D   (photo by Jerry Kurniawan / World Bank)

Karena disini masih tanggal satu.. Selamat tahun baru!

Harusnya jam segini saya sedang transit di Istanbul. Tapi karena kemarin ada badai besar disana, jadwal pesawat jadi kacau dan pesawat saya malah kena pembatalan... Walaupun sempat bete karena mesti antri 6 jam di customer service untuk ngurusin ini, tapi setidaknya sekarang bisa istirahat di airport hotel Landvetter. Tapi jadi agak anti klimaks nih, kemarin malam dan pagi ini sudah perpisahan sama teman-teman di Gothenburg, tapi ternyata berangkatnya masih besok XD. Mana harus mengabarin keluarga yang mau jemput kalau saya baliknya telat sehari.

What a way to start the new year! Mungkin ini jadi penanda dari tahun yang dinamis dan penuh kejutan....

Anyway. Saya sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia, for good. Sampai di keputusan ini karena beberapa hal, tapi yang terutama sih karena memang ijin tinggal sudah habis, dan ngga bisa diperpanjang lagi. Sedih, nggak rela, tapi mungkin memang ini jalan yang lebih baik. Gothenburg sudah jadi zona nyaman saya, dan mungkin sudah saatnya untuk mencari tantangan di zona baru. 

Tadinya ingin membuat best-of list di tahun 2015, tapi akhir tahun 2015 kemarin saya disibukkan dengan packing. Oh my. Packing. Yang 3 hari nggak selesai-selesai. Yang tiap hari saya harus milah-milah, melungsurkan dan buang-buangin barang. Waktu pulang dari Jogja for good, saya sudah lumayan stress ya padahal jatah untuk bawa pulang barang ke rumahnya jauh lebih banyak. Beberapa box besar berisi buku2, baju, pernak-pernik dikirim via jasa angkut antar kota. Kalo nggak salah total beratnya 300 kilo, mungkin kurang ya.... Sekarang? 30 kilo check-in, 8 kilo cabin & laptop bag (yg dimaksimalkan banget isinya). Ugh. Tema tempat kos berikutnya: Minimalis!
(Juga untuk diingat: SELALU siapkan baju santai cadangan di tas kabin just in case pesawat delay dan kamu harus tinggal di hotel. Kalau nggak mesti rela bongkar tas check-in lagi deh).

Kembali ke soal list yang mau di list juga apa... Pengakuan: Saya hampir ngga baca buku baru di tahun 2015 kemarin. Anime juga nggak banyak (Saitamaaa!!). Jadi tahun kemarin, terlebih di masa antara graduation sampai akhir tahun, ngapain aja?

1) Kerja part time : Nggak banyak, tapi lumayan menambah pengalaman. Sayangnya ini cuma project-based dan ngga bisa dilanjutkan.
2) Job hunting : Yah begitulah. Susah.
3) Bertualang di Eorzea : Awalnya cuma coba-coba.. Karena laptop ini punya kartu grafis yang lumayan bagus untuk game jadi saya mencoba install FFXIV:ARR, game MMO dari Square Enix. Terus keasikan. Terjerumus ke dunia fantasi dimana saya menjadi Bard (dan kadang-kadang job lain) yg bertarung dengan monster-monster kuat demi melindungi Eorzea. Harus bikin entry terpisah tentang ini sih.
4) Main boardgame: Dengan Couchsurfing boardgame group, dengan anak-anak PPI Gothenburg... 
5) Fika...
6) Jalan-jalaan 
7) Kontemplasi hidup, dll.

Begitulah, lumayan sibuk :P. 

Resolusi tahun ini? Menjadi lebih baik! :D