Pertama kali mendengar Rooftop Prince dari kouhai bulan
April lalu, langsung tertarik dengan premisnya: Tentang raja dan ajudannya dari
masa 300 tahun lalu yang terlempar ke masa kini. Yang terbayang adalah berbagai
kelucuan yang pasti muncul, karena ketidakfamiliaran dengan keadaan masa kini.
Tapi karena katanya belum selesai tayang, saya tunda dulu menontonnya (dan
konsen dengan urusan skripsi hehe). Kemudian kemarin ketika ada waktu lumayan
luang, saya coba mengintip episode pertama dan episode terakhirnya, dipercepat.
Kok menariiik…?! Jadilah saya tonton dalam dua malam saja. Bahkan di tengah
perjalanan dari Jogja ke Sukabumi di dalam bis, saya tonton juga 4 episode,
sambil menahan mabuk kendaraan. Saking tidak bisa menahan rasa penasaran… Dan
setelah tamat, ditonton lagi deh…
F4 era Joseon |
gambar dari dramabeans
Yang merasa drama ini bagus rupanya bukan hanya saya. Di
Cina, popularitas drama ini sangat tinggi, padahal belum tayang secara resmi.
Hal ini sampai diblow up di media korea…. Ada website khusus fans dari drama
ini yang jumlahnya sampai 70.000 orang (Berarti mereka menonton dari media
streaming? Dan pihak produsernya cukup berlapang dada dengan fenomena ini? See, this is how
they are realy embracing technological development! *teringat kontroversi
SOPA/PIPA*).
Sinopsis singkat dari drama ini:
Alkisah di kerajaan Korea era Joseon (sekitar tahun 1700
masehi), Sang Putra Mahkota Lee Gak (Micky Yoochun) dikejutkan dengan kematian
tiba-tiba dari istrinya, Putri Hwa Yong (Jung Yoo Mi), yang tenggelam di danau. Kaget dan
marah, dia berusaha menyelidiki apa penyebab kematiannya dengan meminta bantuan
dari 3 pemuda ’buangan’ yang punya kemampuan khusus – Song Man Bo (Lee Min Ho)
yang pintar, kasim (?) Do Chi San (Choi Woo Sik) yang pandai bergaul dengan pria dan
wanita, serta Woo Yong Sul (Jung Suk Won) yang jago berkelahi. Di tengah penyelidikan, mereka
tiba-tiba diserang musuh, dan ketika sedang berusaha melarikan diri,
terlemparlah mereka berempat ke era 300 tahun berikutnya, yaitu Korea di masa
kini…
The Rooftop?? |
gambar dari dramabeans
Entah mengapa, mereka terlempar ke dalam sebuah rooftop
apartment (karena itulah judulnya Rooftop Prince) milik gadis bernama Park
Ha (Han Ji Min), lengkap dengan pakaian ala kerajaan. Park Ha ini adalah gadis
yang tumbuh dalam kesulitan (terpisah dari keluarganya ketika masih kecil
sehingga ia besar di Amerika), namun selalu bersikap positif dalam menghadapi
hidup. Awalnya Park Ha merasa 4 orang ini aneh, sinting, dan cuma bisa membuat
kekacauan. Tapi lama-lama ia percaya bahwa keempat orang itu memang berasal
dari masa lalu. Terjalinlah pengertian diantara Park Ha dengan Lee Gak dkk.
Park Ha mengajari mereka untuk hidup di masa kini, sementara Lee Gak
berkesimpulan bahwa kedatangan mereka ke dunia Park Ha pastilah ada maksudnya,
mungkin berhubungan dengan misteri kematian putri mahkota….
Sedikit demi sedikit, berbagai petunjuk mulai didapatkan
oleh Lee Gak. Ia bertemu dengan orang yang sangat mirip dengan putri
mahkotanya, tidak lain adalah kakak tiri dari Park Ha, Hong Se Na. Lee Gak juga
bertemu dengan seorang nenek kaya yang mengira dirinya adalah Yong Tae Yong,
cucu sang nenek yang hilang di Amerika. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Bisakah
misteri kematian sang putri terungkap? Bagaimana dengan hubungan yang terjalin
antara Park Ha dan Lee Gak? Apakah yang menyebabkan Lee Gak dkk terlempar ke
dunia masa depan? Bisakah mereka kembali ke era Joseon?
***
Sinopsis diatas diceritakan secara linear dari sudut
pandang Lee Gak. Tapi sebetulnya kalau menonton dramanya, di episode pertama
kita akan disuguhi alur maju mundur yang tidak hanya bercerita dari pandangan
Lee Gak, tapi dari tokoh putri mahkota dan juga Park Ha di masa depan, yang
memberi penonton petunjuk tentang hubungan para tokohnya. Potongan-potongan
ceritanya dirangkai dengan halus dan indah, dengan musik yang bagus, jadi dari
episode pertama pun saya langsung ketagihan.
Rupanya di Korea saat ini sedang trend mengangkat cerita
tentang perjalanan menjelajahi waktu. Selain Rooftop Prince, ada Dr. Jin,
remake dari dorama Jepang Jin (yang sangat kereen season 1nya), dokter masa
kini yang terlempar ke masa lalu. Lalu ada juga Queen In Hyun’s Man, sama-sama
tentang pemuda dari masa lalu yang terlempar ke masa kini. Bedanya, ia bisa
mengontrol perjalanan waktunya. Tapi, saya sedang tidak begitu berminat untuk
menonton, karena sudah terlanjur suka dengan Rooftop Prince…. Kenapa saya
sangat suka Rooftop Prince?
faktor fashionnya...? ^^ |
gambar dari dramabeans
#.
Cerita
Plot dari drama ini jelas dan kuat, terutama di bagian
awal dan bagian akhir cerita. Saya suka dengan konsep time travel dari jaman
Joseon ke jaman kininya, dimana time travel itu sendiri memegang peranan
penting untuk ’memperbaiki takdir’. Plot tentang reinkarnasinya sendiri cukup
bisa diterima lah ya. Tiap episode terasa padat, dan perkembangan ceritanya
cukup dinamis. Walaupun di tengah-tengah episode, terasa agak klise ketika Lee
Gak terlibat dalam konflik perebutan kekuasaan di perusahaan… Tapi karena ada
faktor Lee Gak dan F3 yang datang dari era Joseon, ceritanya jadi tidak terlalu
terkesan klise. Saya juga suka adegan-adegan lucu dan romantis antara Lee Gak
dan Park Ha. So sweet…! Emosi betul-betul teraduk-aduk, dari senyum-senyum
sendiri, tertawa karena kelucuan tokohnya, sampai menangis karena ada
momen-momen mengharukan….
#. Music
Lagu utamanya dinyanyikan oleh ratu OST drama Korea, Baek
Ji Young. Enak banget, sedih dan hangat… Ada male versionnya juga, diduga
dinyanyikan oleh Yoochun, dan terasa dalem karena artinya betul-betul
mengggambarkan perasaan tokoh utamanya… After A Long Time..!
Hurt dari Ali juga sangat menyayat hati. Ada juga lagu
yang upbeat, Happy Ending dari Jay Park, biasa muncul kalau adegannya ceria. Daan,
instrumennya juga indah…
#. Humor
Humor yang muncul dalam film ini terasa natural….
Pangeran dan 3 ajudannya sebetulnya sama sekali tidak bermaksud melucu, tapi kenaifan
mereka ketika menghadapi berbagai macam fenomena modern itu yang bikin tertawa.
Ketika mereka mulai beradaptasi pun, masih ada saja hal-hal kecil yang terlihat
lucu.
Chibi version, lucuuu.... |
gambar dari fnurul080488.blogspot.com
#. Karakter
Tiap tokohnya punya karakterisasi yang kuat, mungkin
akting dari pemainnya juga berkontribusi dalam membuat tokoh-tokohnya menjadi
lovable (untuk protagonisnya) atau super menyebalkan (untuk antagonisnya).
Mudah sekali untuk bersimpati pada Park Ha dkk. 3 Ajudan Lee Gak, super lucu
dan manis, bahkan si Official Wu yang tampak sangar pun ternyata punya sisi
cute. Dan Lee Gaknya? Whoa, bikin jatuh cinta… Dia tampak berwibawa, elegan,
tapi bisa juga ternyata bersikap konyol dan romantis… Seribu satu ekspresi!
Sejujurnya saya betul-betul tidak familiar dengan
Yoochun, karena bukan penggemar DBSK/JYJ. Waktu pertama menonton, saya pikir si
Yoochun ini memang aktor… Habis penampilannya tidak terlalu mencerminkan idol
korea sih (di film RTP, maksudnya.. Disclaimer supaya tidak ditimpuk fans). Barulah
setelah tamat nonton ini, saya cari-cari MVnya JYJ dan DBSK… Ya ampun aneh
melihat sang pangeran nge-dance… Tapi ternyata cool juga! Talented sekali
berarti orang ini!
#.
Ending
Biarpun
banyak yang menyatakan ketidakpuasan karena endingnya yang multi-interpretatif,
bagi saya endingnya justru memuaskan…. I’m
a sucker for bittersweet ending story, sepertinya.
Awas spoiler...!
Seperti halnya Tokikake, sang hero harus kembali ke masanya, dalam cerita ini berarti ke era 300 tahun yang lalu. Setidaknya di Rooftop Prince ini Lee Gak dan Park Ha sempat membuat banyak kenangan bersama-sama. Yang paling pahit itu bagian ketika Park Ha dan Lee Gak menikah. Di satu sisi, itu jadi cara untuk saling menyatakan cinta yang paling dahsyat. Tapi di sisi lain, menurut saya justru karena mereka menikahlah, Lee Gak dipastikan kembali ke masa lalu, karena dia terlempar ke masa Park Ha kan untuk menyambungkan kembali benang merah yang terputus di masanya Lee Gak…
Bagian ketika kebenarannya terungkap sangat mengharukan… Bahwa ternyata yang meninggal bukan putri mahkota tapi adiknya, Bu Yong (inkarnasi Park Ha), demi melindungi Lee Gak. Saya nangis bombay di bagian Lee Gak menulis surat dalam kapsul (lebih tepatnya bambu) waktu, yang kemudian dibaca oleh Park Ha 300 tahun kemudian. Itu pahit sekali…!
Memang sedih karena Lee Gak akhirnya tidak jadi dengan siapa-siapa, sementara si Park Ha akhirnya bertemu Tae Yong, yang walaupun reinkarnasi Lee Gak, tetap saja orang yang berbeda… Tapi ya sudah, justru itu yang membuat ceritanya jadi terasa realistis dan tidak terlalu happily ever after…
Untuk yang mengharapkan better ending pun, masih bisa menginterpretasikan bahwa si Tae Yong ini punya ingatan sebagai Lee Gak, dari caranya menempatkan tangan di belakang, perkataannya ketika bertemu Park Ha, ”Why are you so late? I’ve been waiting for a long time,”, dan ketika mereka berpegangan tangan, si Tae Yong ini berubah jadi Lee Gak… Itu sekedar simbol saja sih menurut saya, Lee Gak yang asli ya sudah meninggal (kalau sesuai sejarahnya, ternyata Lee Gak itu dibuat berdasarkan raja yang betul-betul ada, meninggal muda).. Tapi pertemuan Tae Yong dan Park Ha itu sekaligus juga menggambarkan cinta dari Bu Yong dan Lee Gak, biarpun sudah melewati masa ratusan tahun, perasaannya masih ada…
Bagian ketika kebenarannya terungkap sangat mengharukan… Bahwa ternyata yang meninggal bukan putri mahkota tapi adiknya, Bu Yong (inkarnasi Park Ha), demi melindungi Lee Gak. Saya nangis bombay di bagian Lee Gak menulis surat dalam kapsul (lebih tepatnya bambu) waktu, yang kemudian dibaca oleh Park Ha 300 tahun kemudian. Itu pahit sekali…!
Memang sedih karena Lee Gak akhirnya tidak jadi dengan siapa-siapa, sementara si Park Ha akhirnya bertemu Tae Yong, yang walaupun reinkarnasi Lee Gak, tetap saja orang yang berbeda… Tapi ya sudah, justru itu yang membuat ceritanya jadi terasa realistis dan tidak terlalu happily ever after…
Untuk yang mengharapkan better ending pun, masih bisa menginterpretasikan bahwa si Tae Yong ini punya ingatan sebagai Lee Gak, dari caranya menempatkan tangan di belakang, perkataannya ketika bertemu Park Ha, ”Why are you so late? I’ve been waiting for a long time,”, dan ketika mereka berpegangan tangan, si Tae Yong ini berubah jadi Lee Gak… Itu sekedar simbol saja sih menurut saya, Lee Gak yang asli ya sudah meninggal (kalau sesuai sejarahnya, ternyata Lee Gak itu dibuat berdasarkan raja yang betul-betul ada, meninggal muda).. Tapi pertemuan Tae Yong dan Park Ha itu sekaligus juga menggambarkan cinta dari Bu Yong dan Lee Gak, biarpun sudah melewati masa ratusan tahun, perasaannya masih ada…
Jadi, overall... Drama ini sangat sangat recommended! 4.5 dari 5 bintang! (0.5 untuk plot perebutan kekuasaan yang agak klise dan beberapa logical fallacy... ^^).