Reboot

July 25, 2012


Lima tahun, walaupun memang waktu yang lama, rasanya terlalu singkat untuk menjadi jarak antara suatu film reboot dengan pendahulunya. Apalagi kalau film pendahulunya sukses. Itulah yang terpikir ketika mendengar The Amazing Spider-Man (TAS) akan dibuat. Spider-man-nya Sam Raimi kan sudah sukses sekali, walaupun sekuel keduanya agak-agak geje… Beda dengan kasus Hulk, yang memang versi tahun 2003-nya juga kurang sukses, maka tahun 2008 dibuat lagi rebootnya.


 gambar dari imdb

Saya bingung sebetulnya para produsernya itu pengambil resiko atau justru takut mengambil resiko:

a) Takut mengambil resiko: Punya modal untuk dijadikan satu film, dan berharap mendapat untung yang banyak… Daripada memilih salah satu superhero marvel lain yang belum pernah difilmkan dan belum tentu disukai orang, lebih baik me-reboot serial Spider-man saja, yang sudah jelas popularitasnya…

b) Pengambil resiko: Sadar bahwa serial spider-man terbilang sukses, dan tahu ada kemungkinan penonton kecewa jika rebootnya tidak sebagus yang terdahulu. Tapi dia cukup yakin bisa membuat film yang bagus, dengan sutradara, kru dan pemain yang baru serta plot yang dimodifikasi. Jadi diambilah resiko untuk mereboot serial tersebut.

Hmm, yang manapun, saya sih tidak masalah, malah cukup antusias bisa melihat Andrew Garfield tampil keren sebagai Spider-man, setelah sebelumnya melihat dia tampak hopeless di Never Let Me Go. Walaupun sedikit tidak rela perannya Tobey direbut.

Apakah hasil rebootnya memuaskan? Hmm, bagi saya, lumayan sih. Adegan-adegan aksinya memang tidak terlalu banyak tapi cukup lah. Plotnya masih mempertahankan ide besarnya sehingga terasa familiar (Peter Parker sebagai cowok awkward dan nerdy, tidak sengaja tergigit laba-laba sehingga punya kekuatan super, ignorance-nya membawa petaka yang tak terduga sehingga ia merasa harus bertanggung-jawab…), tapi dimasukkan unsur-unsur baru sehingga tidak terasa membosankan (misteri orang tuanya Peter, setting Peter sebagai anak SMA, Gwen Stacy sebagai love interest, musuh yang berbeda…).

Secara subyektif saya merasa si Peter Parker di TAS ketika berkostum terasa lebih Spidey, yang banyak omong dan playful, dibandingkan Peter Parker yang sebelumnya. Waktu jadi Peter Parker pun, ke-awkward-annya lumayan oke. Di lain pihak Gwen Stacy-nya entah kenapa kurang mengundang simpati… Dan chemistrynya Peter-Gwen rasanya kurang gimanaa, masih lebih romantis Peter-Mary Jane (that upside-down kiss…!!). Oh tapi yang adegan terakhir ketika Peter harus berjanji sama ayahnya Gwen untuk melindungi dia, itu cukup dramatis sih. Haiiih, apakah di sekuelnya Gwen akan bernasib sama seperti di komik…? >_<

Yang agak geje juga adalah musuhnya… Walaupun dibilang mengerikan, tapi The Lizard ini kok ya rasanya kurang menakutkan. Seperti kostum boneka dinosaurus mini… -_-

Jadi intinya film reboot ini cukup bagus, tidak sampai ’amazing’ sih, tapi saya enjoy menontonnya. 3,5 dari 5 bintang.

Film pahlawan super lain yang menunggu ditonton adalah The Dark Night Rises. Tapi sejujurnya saya belum menonton kedua film pendahulunya... Daan, mengingat Hulk dan Spider-man ini sama-sama mendapat reboot setelah 5 tahun berlalu, apakah Batman juga akan di-reboot lima tahun lagi? Pasti susah menandingi yang buatan Christopher Nolan, ya.. We'll see then.

You Might Also Like

3 comments

  1. gua belum nonton nih.. both spiderman dan batman... ketinggalan... :P

    ReplyDelete
  2. gak terlalu tertarik sih sama film yg hanya berisi 1 superhero. lbh suka yg model X-Men tapi kok sudah tamat riwayatnya, hiks.... yah sapa tau 5 thn lagi X-Men di reboot. ya ga sih?

    ReplyDelete
  3. @Mas Arman: Soalnya sibuk sama agenda lainnya sih ya... :-)

    @Mbak Tyka: Hahaha menganut prinsip 'asyiknya rame-rame' ya mbak.. Iya sayang udah tamat, ada First Class malah ngga jelas ya. Tapi kalau di reboot, haduh ngga kebayang Wolverine diperanin orang selain Hugh Jackman... >_<

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...