L’arc en Ciel di Jakarta: A Night to Remember
May 04, 2012
Last
Wednesday night, L’arc en Ciel has made an amazing live performance in Jakarta,
and I was there… Real or not real? #Peetasyndrom
Absolutely
real…! Salah satu bukti nyatanya adalah badan yang sampai hari ini masih terasa
pegal linu akibat jingkrak-jingkrak selama dua setengah jam sambil membawa tas
gendong berisi laptop (pelajaran pertama: never again bring too much stuff to a
concert… bisa membuat orang menaikan alis…). Tas favorit saya itu pun akhirnya putus talinya di tengah-tengah konser,
tidak kuat menahan beban barang-barang sekaligus dibawa meloncat-loncat…
Jadi… Tanggal 2 kemarin, rasanya seperti mimpi. Bisa
melihat Hyde, Tetsu, Ken dan Yukihiro setelah selama ini cuma bisa membayangkan
bagaimana rasanya melihat mereka secara langsung. Laruku adalah salah satu
faktor awal yang membuat saya sangat menyukai genre musik Jepang. Walaupun
kadar kecintaan saya pada mereka naik turun, tidak semua lagu hapal di
luar kepala, tetap saja mereka menempati posisi super spesial di hati…. Karena
itu di hari pertama penjualan tiket online dulu, walaupun sulit, saya segera
membeli tiketnya. Cuma sanggup membeli tiket kelas festival sih, tapi yah
lumayan…. Masih lebih beruntung daripada teman-teman yang juga suka sekali
dengan Laruku tapi tidak bisa menonton. Minna san yang sudah ikut mendoakan
kelancaran saya menonton, arigatou nee… Maaf pesannya untuk titip mencolek Hyde
ataupun memfoto Tetsu belum sempat terlaksana…
Saya dan Imoto tiba di Senayan sekitar jam 2 siang, setelah menyelesaikan beberapa urusan. Kami
turun di halte Gelora Bung Karno, yang ternyata masih berjarak 10-15 menit
jalan kaki menuju Lapangan D Senayan. Sampai disana, sudah ada banyak orang berkumpul
di depan lapangan D. Kebanyakan memakai aksesoris dan kaos Laruku –either
souvenir resmi ataupun hasil menyablon sendiri-. Setelah menukar voucher dengan
tiket resmi di booth tiket.com, saya dan imoto pun mengganti pakaian dengan
memakai kaos handmade bertema Smile album… Kaos yang dengan kreatifnya digambar
oleh imoto dengan spidol… ^^
Smile x_x
Di konser ini saya beberapa kali mengantri:
-
Untuk melewati gate
1 yang menuju area souvenir dan atraksi sebelum masuk ke area konser, waktu
yang dihabiskan sekitar satu jam lebih…. Antrian berlangsung dengan cukup
beradab, walaupun sangat sangat-sangat crowded…. Makanan di area souvenir,
sangaat mahal. Shock dengan harga pulpy orange yang jadi 20 ribu rupiah. Whoa.
Sea of men with one similarity: We all love Laruku..!
-
Untuk mengantri
berfoto bersama life size picture dari
Hyde dkk. Awalnya antriannya cukup
beradab, terbagi jadi 4 baris sesuai jumlah personel. Yang berfoto dengan
gambarnya pun punya cukup space dan watktu untuk berfoto beberapa kali. Tapi
beberapa waktu kemudian antrian menjadi kacau… Orang-orang saling mendahului,
yang dari barisannya Ken ambil fotonya dengan Hyde, dsb dsb. Barisan antrian
semakiin mendekati foto lifesizenya, yang tadinya bisa foto seluruh badan jadi hanya
bisa foto setengah badan saking ngga ada tempat... Sampai khawatir mini
panggungnya akan roboh… Ketika sampai di bagian Hyde, cuma bisa foto
masing-masing satu kali, dan fotonya imoto malah ngga tersimpan.. >_<
Gyaaaaa...!
-
Antri melewati gate
2 untuk masuk ke area konser. Sekitar 20-30 menit. Selama mengantri disana,
khawatir dengan keadaan langit yang mendung. Setelah beberapa lama, langit
diatas senayan jadi tampak cerah, sementara sekelilingnya masih berawan. Bahkan
di langit sebelah kiri, kilat sampai kelihatan jelas, seram… Untungnya sampai
konser selesai, tidak hujan deras. Paling sempat gerimis di bagian akhir, tapi
itu pun ngga parah, malah membuat suasana semakin romantis. Pawang hujannya
sukses….
Sampai di area konser jam 7 kurang. Pemandangan dari
kelas festival, seperti yang bisa diduga, panggungnya terlihat jauuuh. Untung
ada layar besar di kiri-kanan. Tapi itu pun bagi saya yang pendek ini agak
susah dilihat, karena orang-orang di depan sangat tinggi. Awalnya, sempat ada
inisiatif dari para penonton kelas festival untuk duduk, lega sekali, karena
panggungnya jadi terlihat jelas. Sayangnya inisiatif ini tidak bertahan lama.
Setelah 10 menitan, semua orang kembali berdiri. Yah, memang kurang afdol
menonton konser rock sambil duduk. Pesimislah saya bisa melihat Hyde dengan
jelas…
My view at the beginning of the concert. I got better view along the time though.
Jam 7.30, ada pengumuman dari pihak manajemen Laruku, konser
akan dihentikan jika muncul petir, untuk kemananan. Saya agak panik dan berdoa
supaya petir tidak muncul.
Jam 8, akhirnya lampu di panggung mulai menyala, diiringi
dengan permainan gitarnya Ken. Saya otomatis menjerit histeris. Semua bad mood
yang muncul akibat lokasi berdiri yang tidak strategis segera hilang,
tergantikan dengan excitement bisa mendengar Hyde secara langsung. Oh ya ampun
suaranyaaa… Jelas sekali itu suara asli tapi bisa sebagus ituuu… Suara drumnya
Yuki, Bassnya Tetsu dan gitarnya Ken juga terdengar jernih dan sempurna. Yang
bisa saya saksikan dengan jelas memang suaranya…. Sementara untuk melihat
layar, akhirnya saya mundur ke barisan agak belakang. Supaya bisa melihat Hyde
yang asli di panggung, harus loncat sekuat tenaga. Oh iya, Imoto juga sempat
dengan baik hatinya mengangkat saya selama beberapa detik supaya bisa melihat
Hyde sama.
Ketika lagu-lagu yang saya suka dinyanyikan (sekitar 2/3 dari list), saya ikut
bernyanyi dengan semangat, walaupun nadanya kemana-mana. Yang penting bisa
berpartisipasi dalam upaya memberi tahu Hyde dkk bahwa di Indonesia ini fansnya
sangaat sangaaaat mencintai mereka. Ketika saya tidak hapal liriknya, ikut
melambai-lambai saja, sesekali menjerit histeris kalau melihat aksi yang unik.
Di kiri-kanan, die hard fans bisa diidentifikasi dengan seberapa hapal mereka
dengan lagu yang dimainkan.
Dari hasil browsing, sepertinya penonton di kelas VIP
sangat dimanjakan, dekat sekali dengan panggung. Uh, menyesaaal kenapa tidak
membeli yang 1,2 juta saja. Dapat merchandise, pula… Tapi ya sudahlah disyukuri
saja…. Tetap masih bisa melihat betapa megahnya konsernya. Beberapa efek
seperti api dan kembang api yang muncul di awal lagu tetap bisa disaksikan.
The moment it felt soo real, ketika Honey dimainkan, dan
sebagian besar penonton menyanyikan mulai dari bait pertama sambil meloncat-loncat.
It
was crazy, dan dilanjutkan dengan lagu-lagu bertempo cepat. Ketika Hitomi Jyuunin dimainkan, terasa syahdu sekali,
penonton menjadi lebih tenang dan melambai-lambaikan tangan sambil menyanyi. Di
My Heart Draws a Dream, bagian ”Yume wo egaku yo”, saya takjub mendengar
penonton masih sanggup meneriakan reffnya keras-keras. Apalagi sama Hyde, yang
suaranya masih bagus aja padahal sudah menyanyi lebih dari sepuluh lagu….
Sepertinya semua media dan live report twitter sudah
melaporkan MC-nya Hyde, Ken, dan Tetsu yang kocak. Mendengarkan Hyde, Ken, dan
Tetsu dengan sepenuh hati berusaha berbicara bahasa Indonesia, sungguh
menggetarkan hati. Kalau Hyde cenderung bicara pendek-pendek tanpa teks,
menanyakan ”apa kamu senang…??”, si Ken bicara panjang lebar dengan membaca teks,
bicara soal cewek berbikini dan oleh-oleh untuk Hyde. Suka sekali
melihat Hyde yang asik bermain-main dengan wayang dan suling. Uwaaah, they
really know how to completely win the heart of Indonesian fans…!
Setelah
7th Heaven, berturut-turut Driver’s High, Stay Away, dan Ready
Steady Go dimainkan. Penonton kompak menyanyi
bersama, dan bertepuk tangan di bagian ”Causes Staaiin… Stay Awaaaay”. Setelah
Ready Steady Go, panggung kosong dalam waktu yang cukup lama. Saya dan beberapa penonton di sekitar kebingungan, ngga
percaya konser sudah usai, tanpa kata-kata terakhir. Padahal kalau menurut list
lagu konser sebelumnya, Anata, Blurry Eyes dan Niji belum dimainkan. Gerimis
yang muncul diiringi kilat membuat saya paranoid bahwa konsernya dihentikan.
Beberapa penonton menerikan ”encore”, tapi karena masih bingung gaungnya tidak
terdengar.
Kemudian setelah beberapa waktu yang dirasa lamaaa… Musik
dari anata dimainkan, dan di layar muncul teks dari reff-nya Anata dalam huruf
romaji. Kemudian Hyde muncul dan menyanyikan Anata. Ini momen yang sangat
menyentuh hati. Gerimis yang disinari cahaya lampu membuat suasana semakin
romantis… Saya sampai menangis di bagian reff-nya, dimana Hyde mengajak
penonton menyanyi bersama-sama dengan cukup lama….
Ternyata memang pihak Laruku sudah meriset lagu-lagu
favorit fans Indonesia. Setelah Anata, mereka memainkan 4th Avenue Cafe yang
tidak ada di list konser sebelumnya. Sebagai OST Ruroni Kenshin, banyak fans
termasuk saya yang pertama kali tahu Laruku dari lagu ini. Penonton bersemangat
sekali menyanyi mulai dari bait pertama. Kemudian lagu berikutnya pun, Link
yang tidak ada di list tapi memang populer di kalangan fans. Ikut bertepuk
tangan lagi di bagian reffnya.
Setelah itu, Hyde bilang akan menyanyikan lagu terakhir (”Ini
lagu terakhir”, literally dalam bahasa Indonesia), Niji. Mau nangis lagi
rasanya. Kemudian muncul property bulu-bulu yang beterbangan, terasa sangat
surreal jadinya. Oh my. Setelah lagu selesai, penonton masih ngga rela dan
memanggil-manggil mereka untuk terus menyanyi, tapi apa boleh buat, sudah
selesai. Tapi, Hyde berjanji, ”Kami datang lagi,”, disambut dengan teriakan
histeris para fans. Yes, pleasee…!! Dan somehow saya merasa yang dia ucapkan
itu betul-betul serius, mereka pasti mau datang lagi, karena sudah menyaksikan
sendiri antusiasme fans yang begitu besar.
Konser diakhiri dengan Tetsu yang membagi-bagikan pisang
dan Chuppa Chups (Product Placement…??! Atau ketidaksengajaan…?). Daan,
diakhiri dengan kata, ”Mata ne…!!” Dibalas dengan teriakan serempak, ”Mata neeee….!!!”.
Panggung kemudian mati dan penonton masih stay untuk beberapa menit, berharap
masih ada encore, sayangnya sudah tidak ada, ditandai dengan musik penutup dari
panggung.
Pelajaran kedua: Di konser berikutnya, harus mendapatkan
tiket VIP! Harga memang sebanding dengan kepuasan yang diperoleh. Sekarang,
menabung dulu…
Next time, should be able to see Hyde's nipple with bare eyes...!
gambar via yahoo
*Spesial thanks to Kholis yang sudah rela kosnya diinapi oleh
saya dan Imoto pasca konser hanya dengan pemberitahuan dua hari sebelumnya,
juga dibanjiri dengan cerita histeris soal menonton Laruku. Terima kasih juga
atas diskusi mendalam tentang Hunger Games dan Josh Hutchersonnya, serta
diskusi tentang dunia kerja.. :) See you soon ya Kholis…:)
0 comments
Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...