Belanda, Negeri Para Pengambil Resiko
May 14, 2012
“The fishermen know that the sea is dangerous
and the storm terrible, but they have never found these dangers sufficient
reason for remaining ashore” – Vincent Van Gogh
Mewujudkan ide kreatif itu tidak mudah. Tanya saja Van
Gogh. Seniman kenamaan dari Belanda ini selalu hidup di bawah garis kemiskinan,
karena usaha untuk mewujudkan hasrat seninya tidak diapresiasi masyarakat di
jamannya. Tapi itu tidak membuat beliau berhenti melukis, hingga akhir-hayatnya.
Baru setelah ia wafat, masyarakat menyadari keindahan lukisan Van Gogh, dan
menjaganya hingga bisa dinikmati oleh generasi sekarang.1
Siapa yang tidak takjub dengan keindahan "Starry Night"-nya Van Gogh? |
gambar dari galerivangogh
Van Gogh bisa saja berhenti melukis dan mencari pekerjaan
lain yang lebih mapan demi hidupnya, tapi ia tidak melakukannya. Karena ia
adalah seorang Belanda, seorang pengambil resiko.
Di masa yang berbeda, kita bisa menilik kisah Willem
Johan Kolff. Dalam usahanya untuk membantu pasien gagal ginjal, ia mendapat ide
untuk mengembangkan metode cuci darah dengan menciptakan ginjal buatan, agar
penderita bisa terus hidup walaupun ginjalnya rusak. Dunia medis menyambut ide
ini dengan kontroversi, karena alasan keamanan. Beberapa pasien awal yang
menggunakan metode Kolff tidak berhasil diselamatkan. Namun Kolff tetap
melanjutkan penelitiannya, hingga akhirnya metode beliau diakui dan menjadi
penyelamat hidup jutaan orang.2
Sang Inovator dengan mesin penyelamat hidupnya |
gambar dari nierchstichtin
Kolff bisa saja menghentikan penelitiannya untuk
menghindari kritikan, tapi ia tidak melakukannya. Lagi-lagi, karena ia adalah
pengambil resiko.
Setiap ide kreatif pasti disertai resiko –konsekuensi buruk
yang menyertai suatu keputusan-. Namun di dalamnya, terdapat pula potensi
sukses. Semakin besar resikonya, semakin besar potensi suksesnya. Keberadaan
resiko-lah yang sering membuat langkah banyak orang kreatif terhenti di tengah
jalan, takut meneruskan usahanya3. Namun, resiko tidak
membuat bangsa Belanda takut.
Belanda adalah negeri yang dipenuhi oleh orang-orang yang
berani mengambil resiko. Mereka berani mengarungi lautan sejauh mungkin demi
mencari rempah-rempah. Mereka rela menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk
mengeksplorasi ide-ide yang dimiliki. Hasilnya? Belanda diakui sebagai negara
yang menghasilkan banyak karya, penemuan dan inovasi penting bagi dunia. Perusahaan
multinasional (VOC), mikroskop, teleskop, pasar modal, hingga mobil terbang dan
energi terbarui, adalah buah dari keteguhan mereka dalam mewujudkan ide dan
menantang resiko.
Mobil terbang, yang menurut para ilmuwan "secara ilmiah mustahil" untuk diwujudkan |
gambar dari Sparkdesign
Sukses tak melulu mereka dapat. They fell hard too. Setelah sukses berkepanjangan, VOC berakhir dalam kebangkrutan. Inovasi dalam menciptakan pasar modal dengan bunga tulip sebagai komoditi pada abad ke-17, berakhir dengan kegagalan ekonomi yang luar biasa, yang sekarang dikenal sebagai peristiwa tulipmania.4
Namun, itu tak membuat mereka menyerah. Kegagalan dijadikan
pembelajaran dan inspirasi. Misalnya, tulipmania menginspirasi para ekonom untuk
membuat mekanisme pencegah gelembung ekonomi.
Juga menginspirasi lukisan satir - The Wagon of Fool oleh Hendrik Gerritsz |
gambar dari soenyun
Gaya hidup dan kebijakan yang diberlakukan di Belanda saat ini pun menggambarkan watak mereka sebagai pengambil resiko. Legalisasi marijuana, pemberian pendidikan seks bagi pelajar, legalisasi euthanasia, hingga pernikahan homoseksual. Meskipun menuai kontroversi, mayoritas masyarakat berani mendukung kebijakan tersebut demi mewujudkan idealisme mereka untuk melindungi keseimbangan hak asasi manusia.
Saat ini, Belanda tengah menghadapi tantangan berat:
Krisis ekonomi di zona Euro. Sikap awal yang diambil oleh Belanda cukup
menaikan alis dunia internasional. Apapun keputusan yang akan diambil oleh
pemerintah Belanda nanti, tentu mengandung potensi sukses dan resiko gagal yang
besar. Namun saya percaya, mereka pasti akan bisa menemukan solusi dari tantangan
tersebut. Karena mereka adalah para pengambil resiko yang cerdas dan inspirasional.
Referensi:
1http://www.vangoghgallery.com/misc/bio.html
2http://www.rug.nl/let/onderzoek/onderzoekcentra/biografieinstituut/medewerkers/Kolff?lang=en
3http://www.schneier.com/essay-155.html
4http://www.thetulipomania.com/
0 comments
Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...