LTR#01: The Fault in Our Stars

January 08, 2013



The world is not a wish-granting factory” - John Green, The Fault in Our Stars

Buku pertama yang dibaca tahun ini saya pilih dari buku terbaik kategori Young-Adult Goodreads tahun 2012: The Fault in Our Stars karya John Green. Tidak salah pilih, bukunya bagus sekali. Saking bagusnya saya jadi khawatir ini menaikkan standar dan ekspektasi saya terhadap buku-buku berikutnya yang akan dibaca. Tapi saya optimis akan bisa menemukan buku-buku bagus lainnya….


gambar dari Goodreads


Bukunya berkisah mengenai Hazel Grace, gadis 16,5 tahun yang cenderung menutup diri dari lingkungan karena telah bertarung cukup lama melawan kanker paru-paru. Di sesi support group untuk penderita kanker (yang diikutinya karena bujukan ibunya), Hazel bertemu dengan Augustus Waters, cowok tampan yang kaki kanannya telah diamputasi untuk mengobati kanker tulang 1,5 tahun sebelumnya. Walaupun memiliki sifat yang berbeda –yang satu agak muram-realistis yang satu narsis-optimis, misalnya-, kedua orang ini saling tertarik dan kemudian menjadi akrab. Bertukar buku kesukaan (buku favorit Hazel bertema kanker juga, jadi ini Cancerbookception?), berbagi kisah dan pemikiran, hingga melakukan perjalanan lintas benua untuk menemui penulis yang mereka kagumi… Hazel yang tadinya tidak mau dekat dengan orang karena ia adalah “granat yang bisa meledak kapan saja sehingga akan meninggalkan luka pada orang yang terlalu dekat”, pada akhirnya kesulitan menolak cinta Augustus yang begitu jujur dan tulus. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Dengan setting dan jalan cerita seperti itu, suasana dari buku ini secara keseluruhan malah tidak depressing dan muram. Memang sih saya banyak menangis, tapi itu lebih karena ceritanya yang heartwarming. Suasana novelnya sendiri lebih terasa realistis dan lugas. Ini karena kedua tokohnya sendiri berperilaku wajar dan khas remaja. Dialog-dialognya lucu dan cerdas, membuat saya tertawa di beberapa bagian. Dan karakterisasinya, oke sekali. Saya suka dengan Hazel yang tampak sinis dan apatis tapi sebetulnya peduli dengan orang-orang di sekitarnya, serta Augustus yang lucu, metaphor-lover dan punya hero-complex. Karakter pendukung seperti orang tua dan teman-teman Hazel dan Augustus pun digambarkan dengan baik. Karakter Van Houten sang penulis nyentrik yang disukai Hazel dan Augustus juga ikut menambah kedalaman cerita ini. Selain itu, banyak sekali dialog-dialog indah yang muncul di dalam buku ini, semakin menambah kenikmatan membaca.

Walaupun pada akhirnya saya suka sekali dengan karakter Augustus, sempat juga merasa bingung dan curiga dengan tokoh ini, kenapa bisa dengan cepat suka pada Hazel. Saya juga merasa ada sedikit ketidak-konsistenan karakter karena dia yang digambarkan remaja cowok banget dan mengaku tidak pandai dengan kata-kata, tiba-tiba bisa mengeluarkan banyak kalimat-kalimat sulit dan puitis. Kalau Hazel sih, pantas saja mengeluarkan banyak kalimat sulit karena dia suka baca dan sudah masuk kuliah.. Eh tapi pada akhirnya lumayan terjelaskan kok mengenai alasan perilaku si Augustus.

Pada akhirnya, buku ini tetap meninggalkan kesan yang mendalam setelah selesai dibaca. 4,8 dari 5 bintang…!

(Judul LTR#01 di atas maksudnya adalah untuk menomori buku yang sudah di review… Nanti juga kalau mereview anime/film/tv series akan saya nomori, jadi ANM01, FLM01, dst, supaya lebih mudah keep on track dan memudahkan dan proses pembuatan Best of 2013 nanti… *sudah mikir untuk akhir tahun saja, padahal masih lama :P*).

You Might Also Like

5 comments

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...