Kunjungan Akhir Tahun
December 31, 2012
Satu lagi hal menyenangkan yang terjadi di bulan ini:
Tanggal 24-29 Desember, seorang sahabat dari Jepang datang berkunjung ke Jogja.
R-chan (sebut saja demikian untuk menjaga privasi) datang ke Jogja dalam rangka
liburan musim dingin. Berkenalan di Japan Asean Student Conference 2009
(eventnya sempat saya ceritakan di blog yang ini), kami jadi cukup akrab karena
ditempatkan di grup yang sama. Ketika acara selesai, kami berjanji untuk tetap
saling kontak dan bertemu lagi. Senang sekali ketika akhirnya janji itu
terwujud…!
Lima hari rasanya cukup panjang, tapi ternyata tidak
cukup untuk mengunjungi semua tempat menarik di Jogja dan sekitarnya. Kami
berkunjung ke tempat wajib di Jogja seperti Kraton, Taman Sari, Prambanan, Tugu
Jogja, juga Borobudur. Di Borobudur, R-chan jadi seleb dadakan karena diminta
foto bareng oleh anak-anak yang sedang study tour disana. Syukurlah dia
senang-senang saja dengan permintaan fotonya, tidak merasa terganggu. Jadi
ingat dulu juga waktu study tour ke Jogja saya pernah minta foto bareng dengan
bapak-bapak dari Amerika karena merasa wow banget melihatnya. Everyone have
their own alay time… >_<
Borobudurnya Penuh Sekali... Lagi libur panjang sih. |
Karena menemani R-Chan, untuk pertama kalinya saya
juga menonton pertunjukan wayang kulit
di Museum Sonobudoyo. Kami tidak mengerti dengan bahasa yang digunakan (Jawa
Kromo Inggil), tapi tetap terpesona dengan kemampuan dalangnya menggerakan para
wayang dan kesan mistis dan indah yang muncul dari pertunjukan itu. Ceritanya
yang dipertunjukkan malam itu adalah adegan Hanoman yang ditugaskan untuk
menyelamatkan Shinta, jadi saya lumayan familiar.
Karena referensi bukunya, R-chan tertarik mengunjungi
Dieng dan saya pun akhirnya ikut karena belum pernah kesana. Tempatnya sungguh
indah! Kawah belerang yang meluap-luap dan tampak sangat powerful, Candi Arjuna
yang kecil dan cantik, juga Telaga Warna yang benar-benar punya dua warna yang
berbeda –hijau dan coklat/bening-ketika dilihat dari sisi tertentu (kabarnya
kalau dilihat di hari yang cerah warnanya bisa lebih bervariasi lagi).
Dieng yang cantik sekali...! |
Wisata kuliner juga tidak ketinggalan. Gudeg wajib
dicoba, selain itu kita juga makan gado-gado & lotek, mie ongklok, nasi
goreng, bandros, masakan aceh, aneka snack Indo… Untungnya R-chan cukup suka dengan masakan
pedas. Oh dan dia juga senang dan surprise mengetahui ada restoran lokal yang
bertema masakan Jepang (H*K*-H*K* B****) sehingga kami sempat makan disana
juga…
Mie Ongklok, Gudeg, Nasi Goreng Manohara Resto, Bandros... |
Selain itu, R-chan juga tertarik untuk mengetahui
kehidupan mahasiswa sehari-hari, jadi kami mengunjungi kampus saya dan dia
melihat kegiatan klub debat –plus berkenalan dengan teman-teman-. Daan dia juga
tertarik sekali dengan usulan nonton film di bioskop. Sebetulnya maksud saya
adalah nonton film barat sih karena menggunakan bahasa Inggris sehingga dia
bisa mengerti, tapi ketika saya ceritakan sinopsis Habibie dan Ainun, malah
tertarik dengan itu. Akhirnya setelah penuh perjuangan untuk mendapat tiket
(antrinya luar biasaaa), kami menonton film Habibie Ainun… Filmnya bagus, saya
sampai menangis ketika filmnya selesai… Dan ternyata R-chan juga menangis…
Katanya somehow dia bisa mengerti ceritanya yang universal.
Karena jadwal yang padat dan cuaca yang kadang tidak
mendukung, beberapa rencana tidak jadi dilaksanakan. Misalnya ke daerah
Cangkringan, nonton Ramayana Ballet, makan bakso, juga ke Pantai Parangtritis.
Tapi tidak apa-apa, katanya itu nanti saja dilakukan di kunjungan berikutnya.
R-chan diberi tahu oleh kakeknya, katanya jika mengunjungi suatu tempat,
pastikan untuk menyisakan satu-dua tempat menarik untuk tidak dikunjungi, agar
nanti bisa kembali lagi kesana. Bijak dan tepat sekali, Sir.
Overall, kedatangan R-chan ini memberikan banyak
pengalaman berarti bagi saya. Mungkin terdengar klise, tapi saya jadi semakin
cinta dengan Indonesia ketika R-chan menunjukkan ketertarikan tinggi dengan
hal-hal yang sudah saya anggap biasa. Misalnya daerah Dieng yang indah, atau
pertunjukan wayang kulit yang tidak pernah saya hiraukan sebelumnya. Agak malu
juga ketika mengunjungi Prambanan, saya lupa-lupa ingat mengenai sejarah dan keterangan
mengenai candi tersebut, dan tidak bisa menjawab pertanyaan R-chan tentang
candinya (‘kenapa kuilnya Shiva sang dewa penghancur memiliki ukuran lebih
besar dibanding kuil dua dewa lainnya?’). Hiks, masih harus banyak belajar.
Selama lima hari ini juga kami jadi bisa lebih saling
mengenal, karena banyak sekali kesempatan mengobrol dan bertukar cerita. Bahkan momen-momen naik motor pun rasanya menambah bonding diantara kami.
R-chan benar-benar berterima kasih karena menurutnya saya sangat bisa diandalkan
selama dia di Jogja.. Ya tentu saja saya akan berusaha sepenuh hati supaya dia
kerasan, karena ketika ada orang bertanya ke dia ‘kenapa memilih untuk datang
ke Jogja?’, dia menjawab, ‘karena disini ada teman saya jadi ingin bertemu,’. Kan
itu sangat sweet sekaliii….
Begitulah. Walaupun di tahun ini lebih banyak mengalami
tantangan, tapi banyak juga hal menyenangkan yang terjadi. Semoga tahun
berikutnya akan lebih menyenangkan lagi.
Selamat Tahun Baru...! ☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆
P.S. Giveaway ulang tahunnya masih dibuka, silakan ikutan
ya… ^^
4 comments
kalo musim liburan pasti borobudurnya rame gitu ya...
ReplyDeletegua cuma pernah sekali ke borobudur dan itu juga udah lamaaa banget. hehee.
happy new year yaa
Iya rame banget sama anak sekolah dan keluarga...
DeleteWaah mudah-mudahan kalo pulang ke Indo nanti bisa ngajak Andrew, Emma dan Mbak Esther ke Borobudur dan Prambanan ya... :)
iih sampe jogja, mampir ke solo ga kmrn?
ReplyDeletebtw, happy new year ya neng Thi :D
Happy new year Byq :)
DeleteSayangnya ngga sempat ke Solo, pengen sih tapi waktunya ngga cukup. Padahal banyak tempat bagus juga ya kayaknya? Mungkin di kunjungan berikutnya...
Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...