Ricuh Harbolnas

January 08, 2018

Siapa bilang minat baca orang Indonesia rendah?

Tanggal 12 Desember lalu Gramedia.com ikut menawarkan promo Harbolnas yang menggoda iman: Diskon 50% untuk semua buku, gratis ongkos kirim. Sambutan orang ternyata luar biasa, karena menurut Tempo.co, transaksi di Gramedia.com sampai naik 40.000%. Whoa.

Saya pun ikut memanfaatkan promo tersebut untuk menambah koleksi bacaan. Karena sedang berhemat, cuma memesan tiga saja: Drupadi dari Seno Gumira Ajidarma, Canting dari Arswendo Atmowiloto, dan Nokturnal Melankolia dari Angelina Enny. Berhubung kantor saya punya libur akhir tahun yang cukup panjang, saya berharap buku-bukunya bisa sampai sebelum libur dimulai.

Ternyata, seperti yang sudah banyak diberitakan, pesanannya lambat sekali datangnya. Sampai tulisan ini dibuat, saya baru menerima satu buku saja, Drupadi. Notifikasi bahwa buku itu sedang dikirimkan sampai ke email saya tanggal 27 Desember. Tanggal segitu saya sudah mudik, dan baru masuk lagi tanggal 2 Januari. Senang sih, begitu kembali ke Jakarta disambut paket bacaan. Tapi ya itu, baru satu. Belum ada kabar dari dua buku sisanya.

The tragic lady


Ratusan bahkan mungkin ribuan pelanggan lain juga sepertinya mengalami hal yang mirip, banyak diantaranya mengeluh ke akun media sosial Gramedia.com. Yaa wajar sih ya.

Pihak Gramedia.com-nya sendiri sudah mencoba menjelaskan proses pengiriman bukunya via Instagram Stories mereka (how very millenial XD), yang sepertinya lumayan ribet ya. Karena masalah stok yang berbeda-beda, makanya mereka memutuskan mengirimkan pesanan buku terpisah-pisah, "supaya kakak-kakak pelanggan bisa segera membaca bukunya". Not sure how they are going to cover the shipping fee. Dengan diskon sebesar itu dan pengiriman yang harus berkali-kali, apa mereka dapat untung ya dari promo ini?

Anyway. Saya sangat mengapresiasi usaha mereka untuk transparan mengenai proses pemesanan dan pengiriman buku-buku harbolnas ini, juga usaha keras mereka untuk memenuhi pesanan para pelanggan. Seperti yang dijelaskan dalam salah satu postingan Stories mereka:

Uhm, sama-sama?


Selain informasi dari Instagram, pembeli juga dikirimi e-mail permohonan maaf resmi dari Gramedia.com atas kericuhan ini.



Lagi-lagi, ini langkah yang sangat saya apresiasi, menunjukkan keseriusan mereka untuk menghadapi masalah ini. Semoga ini dibarengi dengan komitmen untuk meningkatkan layanan di harbolnas tahun depan.

Tapi serius deh, masa mereka ngga bisa memprediksi sambutan pelanggan terhadap promonya? Di era online shopping seperti sekarang? Atau apakah penjualan normal mereka serendah itu sampai-sampai prediksi transaksi mereka bisa meleset?

Pesan saya untuk Gramedia.com ke depannya: Don't underestimate the power of book discount! >:)

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...