A Midsummer Night Celebration

June 16, 2013

Juni adalah bulan yang istimewa bagi bangsa Swedia. Tanggal 6 Juni merupakan Hari Nasional Swedia (Sveriges Nationaldag), hari yang memperingati pemilihan Raja Gustav Vasa di tahun 1523, menandakan 'kemerdekaan' bangsa Swedia dari pemerintahan Kalmar Union. Lalu tanggal 22 Juni rakyat Swedia merayakan pertengahan musim panas (Midsummer), dimana mereka mensyukuri datangnya musim panas setelah berada dalam musim dingin yang panjang.

Tahun ini di Indonesia, kedutaan Swedia merayakan kedua hari besar tersebut pada tanggal 11 Juni di hotel Shangri La Jakarta. Para penerima beasiswa SI -termasuk saya- serta penerima beasiswa lain yang akan berangkat ke Swedia tahun ini mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut. Walaupun sedang di Jogja, saya putuskan untuk hadir, karena acaranya tampak seru dan bisa bertemu secara langsung dengan rekan-rekan penerima beasiswa. Ditambah lagi, saya juga bisa sekalian mengambil Residence Permit yang sudah jadi keesokan harinya.

Jadi, Selasa pagi saya berangkat ke Jakarta dengan kereta Ekonomi AC, sudah siap dengan baju yang saya harap sesuai dengan dress code ("Lounge Suit/Batik L.S"). Soal dress code ini saya sempat bingung harus pakai apa, sampai browsing segala dan menemukan berbagai kategori dress code mulai dari Black Tie, Smart Casual, dll. Pada akhirnya, saya sampai pada prinsip, "When in doubt, wear Batik -dress-" saja. Dan ternyata tidak salah.. ^^

Tiba di stasiun Jatinegara jam 4 kurang, lalu saya mencari taksi dan minta diantar ke Hotel Shangri La. Lumayan berpacu dengan waktu, karena sebelum acara utama yang dimulai pukul 7 malam, ada konferensi pers dulu dimana para penerima beasiswa diminta hadir juga untuk diperkenalkan (?) kepada pers. Untungnya saya berhasil datang tepat waktu. Phew.


Bagian depan Ballroom Hotel
Konferensi Pers berjalan lancar. Ibu Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Ewa Polano, memaparkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Swedia semakin positif, ditandai dengan banyaknya  kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Beliau juga mengungkapkan kegembiraannya atas kerjasama ekonomi yang semakin meningkat, dan kesiapan Swedia untuk mendukung pemerintah Indonesia menjadi negara yang semakin maju. Ibu Ewa Polano ditemani oleh para petinggi perusahaan Swedia yang telah -dan akan- mengembangkan usahanya di Indonesia, termasuk petinggi IKEA yang akan buka cabang di Indonesia tahun 2014 besok.


Ki-Ka: petinggi Zbee, petinggi Volvo, Ibu Ewa Polano, petinggi IKEA, dan petinggi Tetrapack

Setelah sesi tanya jawab dengan Pers, para calon mahasiswa dipanggil untuk diperkenalkan lalu ada sesi foto bersama dengan Ibu Ewa Polano dan juga para petinggi perusahaan. Setelah itu, moderator memperkenalkan Chef dari Swedia yang membuat menu untuk perayaan National Day & Midsummer malamnya, dan para hadirin di konferensi pers mendapat sampel makanan sambil diberi penjelasan mengenai makanan tersebut.


Salmonnya oke. Meatballnya enak. Dessert hijau yang paling kiri... Enak sih tapi manis pisan..!
Mulai pukul 7, para tamu undangan berdatangan. Sambil menunggu acara dimulai, saya berkenalan dan bertukar kontak dengan teman-teman yang akan berangkat ke Swedia. Menyenangkan sekali karena yang berangkat ke Swedia tahun ini ada lumayan banyak, tersebar di berbagai kota.

Acara perayaan National Day & Midsummer kemudian dibuka dengan sambutan dari Ibu Ewa Polano, lalu para tamu diajak menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Du Gamla, Du Fria -lagu kebangsaan Swedia-. Setelah itu, Ibu Ewa memandu sebagian tamu undangan -termasuk Ibu Mari Elka Pangestu- untuk menari mengitari Maypole diiringi musik folk khas Swedia. Menyenangkan.


Eh ada Pippi...!!

Di sesi makan-makan, tidak sempat lagi mengambil gambar karena terlalu sibuk mengantri lalu makan. Makanannya enak-enak! Uhm, ada beberapa yang tidak sesuai selera sih, seperti sup entah apa namanya.. Tapi banyak juga yang enak. Terutama desertnya. Ya ampun desertnya. Es krim vanilla bersalut coklat karamel Daum, serta mousse di dalam gelas yang asam-manis... Yummy! 

Sambil makan-makan, berkenalan juga dengan para alumni Swedia yang memberi tahu banyak tips mengenai kuliah disana.


Tergoda untuk mengangkat si kuda gabus dengan satu tangan supaya posenya seperti Pippi betulan.. ^^

Midsummer celebration adalah hal yang tidak biasa di Indonesia, karena kita terbiasa dengan limpahan cahaya matahari sepanjang tahun. Ini membuat saya ingat dengan anekdot yang mengatakan bahwa orang di negara empat musim cenderung memiliki mental lebih kuat dibanding orang yang tinggal di negara tropis: Mereka harus berjuang menghadapi musim dingin yang kejam, sehingga mereka menjadi kreatif dan inovatif, serta begitu menghargai musim semi dan musim panas yang datangnya singkat. Sementara orang-orang di negara tropis cenderung taken for granted terhadap lingkungan yang dimiliki, sehingga tidak terpicu untuk berinovasi.

Entahlah apakah anekdot tersebut masih berlaku atau tidak. Atau apakah memang ada korelasi antara dinginnya negara Swedia dengan tingginya kreativitas orang disana. Yang jelas, semoga dengan meningkatnya hubungan antara Indonesia dengan Swedia, negara kita tidak hanya akan menjadi konsumen dari produk mereka tapi juga mendapat banyak pembelajaran untuk menjadi negara yang semakin maju.

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...