Rebranding

September 21, 2012


Lama-lama blog ini isinya hanya kumpulan review anime, manga dan dorama saja, ya... ^^;  Ngomong-ngomong soal review anime dan manga... Jadi ingat Animonster. Atau lebih tepatnya sekarang, Animonstar.

Animonster adalah majalah yang cukup setia saya baca semasa SMP-SMA dan awal-awal kuliah. Biarpun harganya agak mahal, saya rela menggunakan jatah uang jajan demi membeli majalah tersebut (sisa uang jajannya dihabiskan untuk mengoleksi manga tentu saja…). Isinya sangat informatif, mengenai anime dan manga terbaru di Jepang dengan pembahasan yang mendalam, plus ada info-info tentang budaya Jepang lainnya, baik yang pop culture (penyanyi/band, idol, drama, tokusatsu) maupun tradisional. Saya bahkan pernah mengirimkan e-mail pembaca dan dimuat di Otaku-Talk *bangga ngga jelas*. Namun akhirnya saya semakin jarang membeli Animonster, karena harus memprioritaskan hal lain, plus saya pikir info-info anime bisa didapat lewat internet saja..

Akhir Juni kemarin, saya yang masih belum bisa move-on dari konser Laruku mencari-cari artikel tentang itu.Saya pikir pastilah Animonster akan membahasnya.  Sesampainya di Abang majalah, yang saya temukan malah majalah Animonstar, dengan layout dan temanya mirip Animonster tapi nama dan fontnya berbeda, plus maskotnya juga tidak terpampang di cover. Ragu-ragu apakah ini Animonster yang ganti nama atau merupakan majalah copy cat, saya tanya abangnya. Beliau mengkonfirmasi bahwa memang sejak beberapa bulan sebelumnya (tepatnya dari volume 155), Animonster berganti nama menjadi Animonstar.


Dari yang ini....
gambar dari Megindo

menjadi seperti ini...
gambar dari Megindo

Sayang sekali saya belum sempat memperoleh edisi pertama sejak majalahnya ganti nama, padahal mungkin di edisi tersebut dijelaskan alasan mengapa mereka berganti nama. Kalau dari klaimnya,  rupanya Animonst(ar) tidak hanya fokus pada anime dan manga, tapi juga Lifestyle. Dan tidak membatasi pada Jejepangan, tapi pada pop culture Korea juga..? Oh, tapi by the way, tulisan Katakana-nya sih tidak berubah: Dulu mereka menulis kana Animonster sebagai アニモンスター (a-ni-mon-su-taa), dan ketika diubah menjadi Animonstar pun tetap ditulis a-ni-mon-su-taa.....

Reaksi dari pembaca bermacam-macam, apalagi di awal-awal perubahannya; ada yang kecewa karena Animons terasa ikut-ikut dengan selera pasar (karena membahas Korea..?) sampai bertekad tidak akan membeli lagi, ada juga yang mendukung karena perubahan ini menunjukkan keterbukaan terhadap perubahan.

Saya sendiri tidak menyangka redaksi Animonster merasa perlu melakukan Rebranding sedrastis ini, sampai mengganti nama. Namanya itu sudah khas dan menetap di hati para otaku Indonesia. Tapi toh saya yang bilang begitu juga buktinya tidak lagi menjadi pembeli setia majalah tersebut, ketika namanya masih animonster. Bukan karena tidak ada minat membeli, tapi karena keterbatasan dana. Jadi, mungkin memang pihak animons merasa perlu membuat strategi baru.

Change is really unavoidable, nee... Ya sudah lah, selama isinya masih sesuai dengan spirit animonster, masih membahas hal-hal yang saya suka, ya akan tetap saya beli.... ^^

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...