Job Hunting Drama

October 03, 2012


Menjadi mahasiswa tingkat akhir, waktunya untuk mulai memikirkan tentang karir. Mau lanjut kuliah atau mencari kerja...? Kalau mau mencari kerja, kemana...? Di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat, apakah mungkin untuk memperoleh pekerjaan ideal yang sesuai dengan impian, atau haruskah kita mengorbankan sedikit idealisme dan mencoba apa saja peluang yang tersedia...?

Saya sendiri, sejak mengikuti AJE jadi lumayan bersemangat untuk mulai mencari-cari pekerjaan yang menarik. Sayangnya kebanyakan perusahaan baru mau mempertimbangkan pelamar kalau sudah lulus kuliah, tapi ada juga beberapa yang membolehkan mahasiswa yang belum lulus untuk mendaftar. Tapi memang tetap tidak mudah, yang namanya job hunting. Mungkin nanti saya akan membuat entry sendiri tentang itu.

Job hunting, di Jepang ada istilahnya sendiri: Shuukatsu. Dan fenomena kegalauan para pencari kerja disana rupanya ditangkap juga oleh dunia entertainmentnya, sehingga banyak dorama yang mengambil tema job hunting. 3 Dorama tentang job hunting yang paling menarik bagi saya adalah:

1. Rich Man Poor Woman (2012)


Baru tamat beberapa minggu yang lalu, Rich Man Poor Woman berkisah mengenai Natsui Makoto (Ishihara Satomi), mahasiswa tingkat akhir yang berkali-kali gagal dalam mencari pekerjaan. Padahal dia kuliah di Universitas Tokyo dan memiliki kemampuan mengingat yang luar biasa. Suatu ketika dia mengikuti seminar rekruitmen Next Innovation, sebuah perusahaan IT yang sedang naik daun, dipimpin oleh Toru Hyuga (Shun Oguri) yang jenius tapi agak asosial. Kedua orang ini saling tidak menyukai, tapi akhirnya Makoto malah direkrut menjadi intern di perusahaan Hyuga, karena dianggap bisa membantu proyek besar yang sedang direncanakan oleh Hyuga. Maka Makoto pun mulai mengenal Hyuga lebih dekat: bahwa ia memiliki partner kerja yang hebat tapi menyimpan sisi misterius, bahwa Hyuga sebetulnya punya sisi positif yang tersembunyi, dan sebagainya... Konflik semakin berkembang ketika Asahina yang tadinya tampak setia pada Hyuga mulai membuat rencana untuk menjatuhkan Next Innovation, Makoto yang menemukan pekerjaan yang relevan dengan bidangnya tapi berarti ia harus meninggalkan Hyuga, dll dll...

***
Suka sekali dengan dorama ini. Hubungan antara Hyuga dan Makotonya soo sweet...! Dorama terakhir bergenre romance yang bikin saya terhanyut adalah Buzzer Beatnya Yamapi, berapa tahun yang lalu... Oh dan entah kebetulan atau apa, Love rival dari tokoh utama ceweknya sama-sama diperankan Aibu Saki. Hmmm.

Bagian Job Huntingnya sendiri, paling kentara di bagian awal dan akhirnya saja sih. Tapi cukup merepresentasikan kegalauan dalam mencari kerja. Misalnya, ketika Makoto dan teman-temannya mengeluh tentang mengisi CV yang berulang-ulang dan melelahkan.... Ketika Makoto berada dalam sebuah FGD dan tidak tahu harus berbicara apa, saking capeknya... Ketika Makoto pergi ke toko sepatu dan memilih sepatu khusus untuk mencari kerja...

2. Freeter, Ie o Kau (2010)
 
Tokoh yang diperankan Ninomiya di Freeter, Ie o kau sebetulnya sudah bukan mahasiswa tingkat akhir/fresh graduate. Dia sudah diterima di suatu perusahaan, namun setelah beberapa hari bekerja, merasa tidak cocok, jadilah ia keluar dan menjadi job hunter lagi. Selagi mendaftar ke agen pencari pekerjaan, demi mendapat penghasilan maka ia menjadi Freeter (pekerja sambilan). Karena recordnya yang kurang bagus (baru bekerja beberapa hari sudah keluar), Nino sulit mencari pekerjaan baru. Maka ia pun harus terus bertahan sebagai pekerja sampingan di sebuah perusahaan konstruksi. Sambil berusaha mencari pekerjaan baru, Nino juga harus menghadapi berbagai permasalahan seperti ayahnya yang keras hati, ibunya yang kesehatan mentalnya terganggu akibat tetangga usil, dan banyak hal lainnya....

***
Saya bias sih kalau menilai dorama ini, soalnya ada Ninoo... XD. Tapi memang bagus kok, menggambarkan fenomena susahnya mencari kerja di jaman sekarang. Nino yang di awal-awal punya standar tinggi terhadap pekerjaannya, lama-lama harus merendahkan kualifikasi pekerjaan yang dicarinya. Tapi bagian paling oke adalah ketika Nino menyadari, bahkan pekerjaan kontsruksi yang dijalaninya pun, ketika dijalankan dengan sungguh-sungguh, memberikan kepuasaan tersendiri. Sehingga berat baginya untuk memilih, antara menjadikan pekerjaan itu sebagai kerja tetap atau menerima tawaran kerja dari perusahaan lain yang secara gengsi masih lebih tinggi nilainya.

3. Orange Days (2004)
Drama paling lawas dari list ini, tapi bukan berarti yang paling tidak bagus. Malah Orange Days ini drama yang paliiing heartwarming. Bercerita mengenai suka duka dari sekelompok mahasiswa tingkat akhir dalam menentukan jalan hidup mereka setelah lulus. Tokoh utamanya, Kai (tsumabuki Satoshi), adalah seorang mahasiswa jurusan psikologi kesejahteraan sosial (langsung merasa senasib haha) yang belum juga mendapat pekerjaan. Dia kemudian bertemu dengan Sae, pemain musik berkepribadian sulit yang ternyata kehilangan pendengaran sejak tiga tahun lalu. Merasa bahwa tahun terakhir kuliah ada masa terakhir mereka bisa bersenang-senang, Kai dan teman-temannya membentuk Orange Society, geng untuk hang out bareng, mengisi diary bersama (cheesy tapi hangat), dll..

***
Bagian Job huntingnya lumayan banyak, terutama di bagian Kai di awal-awal. Saya paling suka di bagian ketika Kai akhirnya menolak tawaran pekerjaan di sebuah perusahaan (padahal sudah melalui proses yang sulit), setelah dia menyadari bahwa posisi yang dia lamar itu tidak berhubungan dengan passion dan alasannya memilih jurusan psikologi kesejahteraan sosial sejak awal. Sungguh langkah yang berani.

 ***********

Pesan moral dari ketiga drama diatas jelas sih, yang namanya job hunting itu tidak mudah, tapi jika terus dilakukan dengan semangat dan determinasi, pasti akan ada hasilnya. Walaupun sering kali hasilnya tidak sesuai dengan yang diprediksi di awal, tapi itu adalah hasil yang paling sesuai untuk diri kita. 

Menonton dorama semacam itu, saya biasanya jadi lumayan termotivasi... Tapi kadang ada saja faktor yang membuat saya menyadari, itu tuh cuma sekedar drama. Di ketiga dorama itu, para pencari kerjanya pasti menemukan love interest juga dalam proses mencari kerjanya (Makoto dengan sang CEO Hyuga Toru, Nino dengan rekan kerjanya Karina -walaupun tidak terlalu eksplisit-, Kai dengan Sae). Too good to be truee..! >_<

*Gambar semuanya dipeor,eh dari d-addicts.

You Might Also Like

2 comments

  1. baru nonton yang 2...
    yg RMPW bentrok sama 3 dorama yg saya ikuti summer ini sih, udah ngga kuat lagi buat donlot...mungkin bakal pinjem rental aja :p

    hem, saya juga mikir...waktu masih kuliah idealis nanti ujung-ujungnya pas kerja lepas semua >,< kaya saya kuliah ngga ngambil PIO ntar ternyata kerjanya di HR, gimana coba~

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngopi dari saya aja Ima... Atau dari beberapa tempat yang bisa diandalkan :P

      Ahaha itulah, memang kita ngga selalu bisa mempertahankan idealisme. Tapi apapun nanti yang didapat, kerjaan di HR atau malah marketing dan sebangsanya, dijalani sebaik-baiknya aja lah ya. Plus untungnya ilmu psikologi ini lumayan applicable di berbagai macam bidang haha... :D

      Delete

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...