Jakarta punya Pekan Raya Jakarta, dan Jogja punya Sekaten. Pasar malam tahunan yang diadakan bulan Desember-Januari di alun-alun utara. Setelah bertahun-tahun tinggal di Jogja, baru awal tahun ini saya mengunjungi Sekaten. Kebetulan Imoto sedang maen ke Jogja, jadi lah kami berdua kesana...


Tempatnya cukup penuh. Isi sekatennya macam-macam: Penjual makanan, penjual barang segala rupa ada, dan terutama atraksi-atraksi khas pasar malam. Waktu di Sukabumi juga ada sih pasar malam di Lapang Merdeka, tapi yang di Sekaten ini skalanya besar. Kincir Raksasanya sampai ada 2 atau 3 ya.. Rumah Hantunya juga. Tapi ternyata sekali masuk cukup mahal, 10 ribu.. Jadi lah saya sama Ratna maen yang jarang ada: Roller coaster dan "Kura-kura" (kayak Kora-koranya dufan).

Roller Coasternya ternyata bikin deg-degan, lebih karena serem takut ada apa-apa... Dan cepet banget selesainya. Yang kura-kura malah seru, nyaris sama kaya Kora-koranya Dufan, walaupun ukurannya lebih kecil. Kalo katanya Imoto yang anak fisika: Soalnya sudut yang dibentuk kan sama-sama aja... begitu.

Yang juga seru adalah jajanannya. Beli chakwe, bakso tusuk, takoyaki (yang agak-agak aneh..), harum manis (snack wajib festival), dan tak disangka... Ada yang jual telur puyuh di wajan...



Jajanan jaman SD dulu, how nostalgic! Disini sih dimasakin sama ibu penjualnya. Kalau dulu waktu jajan di SD, biasanya saya & anak-anak lainnya bakal bikin sendiri, mulai dari pecahin telur (dulu 1 telur 200-an gitu? atau 300..?), dicampur sambal supaya adonannya jadi banyak, dan masak di penggorengan. Kuncinya adalah berusaha mendapat sebanyak mungkin telur dadar dari sesedikit mungkin telur puyuh. Sungguh pencerminan perilaku ekonomi manusia, ya... Maximum benefit from minimum capital :)....

Kalau liat di komik-komik, festival-festival Jepang tuh keliatannya seru gitu... Ternyata festival kita juga ngga kalah seru ya. Kalau di Matsuri gitu pada pake Yukata, mestinya kalo kita dateng ke Sekaten or PRJ pake kebaya...?