December Madness

December 31, 2014

It's... It's the end of 2014 already?

Kalau dilihat-lihat ke tahun sebelumnya, bulan Desember selalu jadi bulan yang paling menyibukkan... Tahun ini tradisinya dilanjutkan juga, dengan highlights:

1. Lund IV 2014

Masih belum bisa move on dari debating, mungkin nggak akan pernah bisa :"). Karena klub debat yg saya ikuti di Chalmers sedang hiatus, dengan bantuan panitia saya membuat tim komposit dengan debater pemula asal Afrika yang sedang kuliah di Austria. Kami skype-an sekali sebelum turnamen, dan pertama kali bertemu langsung di Lund IV di hari kompetisi. 

Nggak bisa berharap banyak bisa lolos babak prelim sih, I'm not a great debater afterall, dan sudah lama nggak latihan juga, jadi memang benar hasilnya nggak lolos. We could have done better, dan nggak bisa dipungkiri saya kecewa dan menyesal nggak bisa perform lebih bagus, tapi untuk ukuran tim yang baru bertemu, sudah lumayan lah... More importantly, it felt great to re-experience  the thrills of discussing arguments for some controversial motions, trying to persuade world-class adjudicators, giving short but sharp rebuttals and POIs, and waiting for the rank announcement.

Tadinya berniat menjadikan ini turnamen terakhir, tapi masih belum puas nih, inginnya menutup karir dengan lumayan cemerlang... >_<

2. Nobel Week Dialogue di Stockholm

Tema tahun ini adalah tentang aging society, masalah yang sedang dihadapi oleh negara-negara maju termasuk Swedia, dimana angka harapan hidup semakin bertambah, sementara angka kelahiran menurun. Cukup inspiring sih materi-materi seminar dan diskusinya, karena aging issue ini dibahas dari berbagai aspek, mulai dari sains dan kesehatan (sampai sejauh mana gen berperan dalam memperpanjang angka harapan hidup?), ekonomi-politik (bagaimana supaya aging society tidak menjadi beban ekonomi bagi masyarakt mudanya? Apakah migrasi bisa jadi solusi untuk isu ini?), hingga sosial-teknologi (inovasi apa yang bisa diusahakan untuk mendukung kondisi ini?). Kesimpulan akhirnya, aging society is not a challenge, it's an opportunity! Begitu katanya. 

3. Konser One OK Rock..!

The main reason why I went to Stockholm (diadakan sehari setelah Nobel Dialogue). Mulai suka dengan band ini gara-gara dikenalkan Kholis, dan sempat kaget karena ternyata Taka sang vokalis adalah the same Moriuchi Takahiro mantan anggota News (Yamapi apa kabar..?). Waktu masih di News dia cupu sekali tapi di OOR ini kok ya jadi keren... Anyway it was a wise decision for him to leave the boyband and join OOR. Awal-awalnya cuma suka dengan lagu-lagu mereka yang slow-pace, tapi lama-lama yang lainnya juga saya suka (The Beginning..!). Liriknya bagus, campuran nihongo dan English (pronunciationnya Taka juga oke), dan nadanya enak...

Konser OOR di Stockholm, super awesome!

Biarpun sempat bete karena ada beberapa penonton yang suprisingly ngga punya manner (dorong-dorong sikut-sikut secara agresif), tapi penampilan Taka dkk segera mengobati kebeteannya. Good and stable voice. Great performance!
Ditambah lagi setelah konser selesai, ada bonus yang menyenangkan. Waktu itu saya dan dua teman lain yang menonton konser masih nongkrong di lobi gedung konser karena nunggu jadwal kereta datang. Di tengah obrolan, tiba-tiba ada mas-mas berambut hitam dan sosoknya agak kecil pakai jaket keluar dari pintu ruangan di belakang kita. Dia celingak-celinguk lalu berjalan ke arah tangga gedung.

Saya berusaha cuek, karena kan nggak sopan ya menatap orang ingin tahu. Tapi. Kok wajahnya familiar. YA AMPUN ITU KAN TAKA!

Setelah si Taka agak menjauh saya dan teman-teman langsung berbisik-bisik heboh.

"Eh itu beneran Taka kan ya?"

"Iya itu dia! Ayo panggil!"

Antara malu dan desperate, akhirnya saya cuma berani dadah aja ketika si Taka berbalik menghadap kita. EH DIA DADAH BALIK! *PINGSAN*

Begitulah. What a sweet memories!

4. Aurora di Iceland...!!

Menyusun trip ini bareng Icha, Citra, Nene, Adit dan Cupang (semua kecuali Citra adalah mahasiswa Indo yang lagi kuliah di Gothenburg). Tujuan utamanya ingin melihat aurora. Di Sweden bisa sih liat aurora di Kiruna atau Lapland, tapi biaya kesana sama saja mahalnya dengan ke Iceland, jadi ya mending dateng ke negara lain saja sekalian. Ternyata banyak juga yang bisa dinikmati dari Iceland: Pemandangannya unik (gunung bersalju + geyser, misalnya), makanannya enak, blue lagoonnya bagus (pemandian air panas termahal yang pernah saya masuki). Kami juga menyewa apartemen yang nyaman via airbnb, enak buat ngumpul-ngumpul dan masak sendiri. Berhasil kah melihat auroranya?

Dua malam berturut-turut ikut tur melihat aurora, nggak dapat apa-apa selain kedinginan (dan lautan bintang yang cantik sih di malam kedua, plus ada bintang jatuh juga banyak). Biarpun masih punya hak untuk ikut turnya (garansi ikut tur berkali-kali sampai ngeliat aurora), di malam terakhir kami nggak ambil tur karena sudah nggak banyak berharap bisa liat aurora, dan beberapa dari member trip kecapekan. Karena sudah nyewa mobil, kami yang masih kuat jadinya pake mobil untuk muter-muter random di kota (e.g. mengunjungi tattoo parlor tempat Hafthor Bjornsson -pemeran Gregor di game of thrones- bikin tato).. Setelah itu ada usulan mengunjungi studio yang dimiliki oleh Sigur Ros, agak di luar kota, ya sudah diikuti saja sekalian berniat makan di Tacobell. Eh di tengah jalan tiba-tiba kami ngeliat ada 2-3 cahaya ijo semacam lampu sorot di kanan jalan. Awalnya curiga itu lampu mercusuar, tapi terus semakin membentuk... Dan kita pun sadar itu Aurora. Langsung lah menepi ke pinggir jalan, mengagumi bentuknya, yang tipis tapi beneran keliatan dan bergerak-gerak.

Menelepon anak-anak yang di apartemen, ngasih tau bahwa kita liat aurora, dan memutuskan untuk putar balik menjemput mereka. Setelah menjemput, kami mendatangi beberapa tempat yang sepertinya cukup strategis untuk melihat aurora, menunggu dan berharap-harap, tapi setelah beberapa lama dan kedinginan, nggak muncul-muncul juga... Patah hati, sekitar tengah malam kami pun pulang ke apartemen, karena jam 4 pagi harus segera pergi ke bandara mengejar pesawat.

Ternyataa... Setelah sampai di apartemen, pas kita turun dari mobil, auroranya muncul...!!!! Kali ini dengan intensitas yang jauh lebih kuat, karena bisa kelihatan dari apartemen kami yang letaknya juga di tengah kota, terekspos banyak cahaya lampu.
Yang punya kamera bagus langsung foto-foto. Saking intensitasnya kuat, ternyata pakai kamera hape pun bisa tertangkap auroranya. Tapi kamera dan hape saya sih nggak berguna sama sekali...

This much and more...!!! (Foto Courtesy of Adit)
Anyway, si aurora muncul di langit selama satu jam lebih, beneran seperti tirai yang bergerak-gerak. Muncul dari sisi sini, sisi sana... Paling sering warnanya hijau, tapi sempat juga dia berubah warna keunguan. Kami loncat-loncat kesenengan di halaman rumah, ber,"Oooh!", "Waaaah!", beberapa orang sampai menangis terharu. Yang tadinya kecapekan jadi semangat lagi untuk menonton dan memotret aurora. Truly a nature wonder.

Setelah itu, hikmah yang kami dapat dari mengejar aurora di iceland adalah... Mencari aurora itu seperti mencari jodoh. Kalau sengaja dicari susah ketemu, tapi kalau nggak dicari malah datang sendiri.. Dan ternyata munculnya pun di dekat-dekat kita aja. Ha! Not truly sure it applies to me though ^^;

Afterall, it was worth it to spent much amount of money for those events. Pengalamannya nggak tergantikan. Walaupun, yaa, sekarang saya jadi harus habis-habisan mengejar deadline tugas akhir untuk mata kuliah metodologi yang tinggal beberapa hari lagi....

PS. Foto-foto menyusul karena belum sempat diedit... Ini sempat menulis blog karena butuh refreshing sih dari kebosanan membuat dan menganalisis transkrip wawancara ^^;

You Might Also Like

8 comments

  1. Replies
    1. Iyaa....
      Di benua amerika juga bisa kan liat aurora?

      Delete
  2. hello Tanti, salam kenal saya Izza
    saya nemu blog kamu pas lg nyari2 pengalaman para bloggers ngadepin tes ielts dan saya baca blog kamu tentang itu. kebetulan saya sedang ambil kursus ielts di RealEnglish jogja and lg deg2an menanti tes saya di pertengahan maret. bagi tips and tricks nya donk biar kaga grogi pas speaking :D
    btw saya juga lg ngejar s2 di one of Nordic Countries which is Denmark. kalo bisa sekalian bagi infonya ya.. gmn caranya biar tembus aplikasinya. :D danke

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Izza, salam kenal! :)
      Hmm biar ngga grogi pas speaking, apa ya.. Anggap aja kayak lagi ngobrol sama orang biasa? Dan inget kalo si penilai itu juga orang biasa... Sejujurnya saya waktu itu agak agak grogi sih tapi ya masih dalam batas normal.
      Semoga sukses ya aplikasi s2 di Denmarknya..! Saya belum pernah daftar kesana sih jadi kurang tahu prosesnya kayak gimana, tapi pokoknya standar aplikasi master itu selama bidang studi yang kita pelajari sebelumnya nyambung dengan bidang yang akan diambil di master, plus transcript akademik yang bagus, dan persyaratan dokumen yang lengkap, mestinya sih bisa lah tembus...

      Delete
  3. Mau banget liat aurora.. huhuhu :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum sempet liat pas maen ke skandinavia ya..? Next time next time :D

      Delete
  4. Replies
    1. Kholiis aku baru baca komennya, heuu lama ga buka blogspot soalnya X(

      Mupeng sama Aurora ato Taka? ;)

      Delete

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...