5 Reasons why I should return to Italy

January 21, 2014

One does not simply return from a vacation in Italy without wanting to go back. Setidaknya itulah yang saya rasakan sekarang. Padahal saya liburan disana selama dua minggu, mengunjungi berbagai kota, tapi rasanya masih belum cukup. Akan lumayan makan waktu untuk menulis cerita selama di Itali secara naratif dan kronologis.. Jadi berbagi ceritanya berdasarkan tema yang sedang ingin ditulis saja ya. Untuk kali ini, saya mau cerita tentang apa-apa saja hal yang membuat saya merasa harus balik lagi ke negara yang di petanya berbentuk sepatu bot tersebut....


Setelah melempar koin ke dalam Air Mancur Trevi di Roma. Semoga bisa kembali lagi kesana...!

5. The Atmosphere & The Price

Walaupun sama-sama terletak di Eropa, tapi secara umum Italia lebih hangat dan ramai dibandingkan dengan Swedia. Bukan cuma cuacanya tapi juga atmosfirnya. Orang-orang yang bicara dengan suara lebih keras dan heboh, dan keliatan lebih santai dan seenaknya, misalnya. Pokoknya suasananya lumayan mengingatkan dengan Indonesia. Jadi kan lumayan agak sedikit mengobati homesick.

Nah walaupun ada kesamaan atmosfer dengan Indonesia, tapi Itali juga punya nuansa yang unik dan beda, terutama nuansa romantisnya itu loh. Di Venice misalnya, walaupun waktu kami datang seringnya hujan, tapi malah bikin suasanya jadi lebih syahdu dan romantis (meskipun kami jadinya kedinginan banget).


Rainy Rainy. Payung jadi properti foto terus-terusan nih.
Verona, kota settingnya Romeo dan Juliet, juga terasa cantik dan romantis. Terutama rumah yang dinobatkan jadi rumahnya Juliet. Btw gara-gara film Letters to Juliet, saya kan sudah berharap bisa menulis surat untuk Juliet dan menempelkan suratnya di dinding terowongan menuju rumahnya. Ternyata sudah nggak boleh lagi menempel surat di dinding terowongan. Sebagai gantinya di dinding itu banyak grafiti alay orang-orang menulis pesan cinta, dan kita juga bisa menulis pesan & kesan di buku tamu di lobi rumah Juliet. Somehow terasa kurang romantis sih.... Yang juga membuat suasana less romantis adalah mitos bahwa kalau kita memegang dadanya patung Juliet yang terletak di halaman rumah juliet, kita bakal beruntung... Lucu sih jadinya melihat orang-orang berfoto sambil menyentuh dadanya Juliet... ^^


Dear Juliet....
Selain itu, harga barang-barang disana juga relatif lebih murah dibandingkan dengan di Swedia. Apalagi di Itali bagian selatan seperti Napoli. Mupeng banget waktu melewati deretan toko-toko yang jualan sepatu dan baju-baju bagus disana. Atau di Florence, yang terkenal dengan kerajinan kulitnya yang berkualitas. Sayang sekali karena saya naik budget airlines, barang bawaan nggak bisa banyak-banyak, jadilah nggak sempat belanja macem-macem.

Makanya next time kalau datang kesana, harus banget bawa space banyak di tas supaya bisa belanja ini-itu...! Dan bawa stok euro lebih banyak juga haha.

4. The Nature

Sudah ngepost gambarnya kemarin, tapi mau lagi nih:


Morning Walk
Cinque Terre, 5 desa yang dibangun di tebing-tebing di pinggir pantai di daerah Liguaria, Itali. Awalnya ragu-ragu mau dateng kesini karena tempat ini lebih populer sebagai tempat liburan saat musim panas, dengan jalur trekkingnya yang impresif. Tapi karena banyak yang merekomendasikan (thanks Nyanya! ^^), jadilah diputuskan untuk tetap mampir ke tempat ini. Daan, betul-betul tidak menyesal! Keempat desa yang saya kunjungi (satu desa tidak sempat dikunjungi karena keterbatasan waktu) cantik-cantik... Bangunan agak tua dicat warna-warni dengan tinggi bervariasi, dibangun diatas karang yang diterjang ombak lautan... Subhanallah banget. 

Mau banget kembali lagi ke Cinque Terre, karena waktu kami datang kesana, jalur trekingnya ditutup karena sedang masuk winter... Jadi kami cuma bisa hopping dari satu kota ke kota lian lewat kereta saja. Padahal kita sudah semangat mau menyusuri jalur Rio de Amore, trekking track dari Riomaggiore ke Manarola (kota tempat kami menginap), yang dikenal sebagai jalur cantik dan romantis. Mungkin ya memang belum waktunya, siapa tahu nanti ada kesempatan untuk menyusuri jalur itu kalau sudah punya gandengan *berharap*. 

3. The Arts & Architectures

Ya sudah jelaslah ya, Itali sebagai salah satu pusat peradaban dunia di masa lalu, ditambah lagi pusat kemunculan Rennaisance dan segala macam karya seni. Bangunan-bangunannya indah, grandeur, artistik. Nggak bosen liatnya. Bangunan di Gothenburg jadi terlihat plain kan....

Dan bangunannya itu keren-keren, mau itu yang dari jaman dahulu kala...



Colloseum!
Hingga yang dibuat di abad pertengahan...


Foto wajib di dekat leaning tower
Duomo, Florence
Duomo, Milan
The famous Fountain in Piazza Navona, Rome

Tidak banyak melihat banyak karya seni disana, karena timing yang tidak pas. Misalnya waktu di Roma, sudah berniat masuk Sistine Chapel di museum Vatikan, mau liat langit-langit buatan Michelangelo, tapi ternyata harus booking dulu lewat website dan waktu kita buka websitenya, sudah fully booked... Ya sudah kami memutuskan untuk masuk ke St Peter Basilica saja.. Eh itu pun antriannya luar biasa panjang.... >_< Nggak jadi deh... Lalu di Florence, kami datang pas tahun baru, jadi museum tempat Venus de Milo, atau museum tempat patung David, pada tutup... Jadilah kami harus berpuas diri dengan replika patung David saja. Di Milan juga tidak sempat melihat The Last Supper, karena kita tidak sempat booking tiketnya juga. Jadi, kali berikutnya main ke Italia, harus bisa melihat karya-karya seni tersebut...!

2. The Food

Tidak perlu banyak penjelasan ya? Siapa yang tidak suka dengan makanan Italia? Mumpung di Itali, saya dan Icha mencoba makan makanan disana tiap ada kesempatan. Pilihan agak terbatas sih ya, nggak bisa makan pizza atau pasta berbacon jadinya kalau pesan pizza paling yang basic, margarita.. Still, molto delizioso...!!


Buon Appetitto!
Nanti akan membuat post tersendiri tentang makanan disini deh, karena bakal kepanjangan untuk satu chapter disini. Tapi intinya, sebanyak-banyaknya kita makan disana, tetap saja masih banyak yang belum sempat kami cicipi. Jadiii, harus banget kembali ke Italia untuk mencoba lebih banyak makanan disana... ^^

1. The People

Acara utama kami di Itali adalah menghadiri pernikahan Rima, sahabatnya Icha waktu kuliah di UI dulu. Makanya ketika di Roma, kami tinggal di rumah keluarga Fransesco, suaminya Rima, sejak tanggal 24 sampai hari H pernikahannya tanggal 28. Such a lovely family. Orang-orangnya ekspresif, ramah dan baik hati. Walaupun sedang ribet dengan persiapan resepsi pernikahan keluarga mereka, tapi tetap memastikan Icha dan saya kerasan tinggal disana. Kalau ikut makan bersama keluarga besar, harus siap ditawari makan terus-menerus sampai perut terasa penuh.. Which is great karena makanannya kan enak-enak ya... ^^ Oh dan karena mereka aware bahwa saya dan Icha sama-sama muslim seperti Rima, jadi mereka juga memastikan ngasih makanan halal untuk kami. Super sweet...!! Dan orang Itali itu kan touchy sekali ya, kalau ketemu dan berpisah pasti cipika-cipiki dua kali. Kalau yang cowok, sudah respect tahu bahwa saya nggak bisa cipika-cipiki sama cowok, mereka cool juga soal itu. Yang ibu-ibu dan sepupu-sepupu ceweknya dengan nggak ragu-ragu selalu cipika-cipiki, oke sekali karena saya jadi merasa diterima disana...

Resepsi pernikahan Rima dan Fransesco juga indah dan romantis. Senang melihat keluarga pengantin tertawa-tawa bahagia. Btw selama 5 bulan tinggal di Eropa sudah 2 kali menghadiri upacara dan resepsi pernikahan teman. Is this a sign or whaat...??


After-wedding photo shoot


Di Napoli, kami tinggal di tempat Valentina, kenalan yang didapat dari Couchsurfing. Orangnya juga baik dan ceria. Kami diberi tahu banyak hal mengenai Napoli, ditemani jalan-jalan dan makan, mengobrol macam-macam..


Membuatkan nasi goreng untuk sarapan
Bahkan strangernya juga baik-baik. Yah nggak semua mungkin ya. Kami dapet wanti-wanti juga bahwa Italia nggak seaman Swedia, terutama di Milan. Tapi waktu di Napoli, kami tanya jalan ke orang lokal, yang dijawab dengan ramah dan ekspresif.. Walaupun si bapak-bapak nggak bisa berbahasa Inggris. Jadi kami berkomunikasi dengan bahasa tubuh dan ekspresi wajah saja jadinya

So all in all, mau banget kembali ke Italia, untuk bertemu lagi dengan teman-teman disana... :)


You Might Also Like

2 comments

  1. host family nya baik banget ya...
    gua juga pengen dong ke italy.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya baik banget...
      Whoa ayo liburan keluarga Tjandrawidjaja berikutnya ke Italy aja... :)

      Delete

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...