Japan Solo Trip Part 1: Fangirling

January 28, 2024

Setelah 12 tahun lamanya.... Akhirnya awal tahun ini saya kembali mengunjungi Jepang! 

Got to See Fuji San Clearly, Too!

Tidak seperti kedua visit ke Jepang sebelumnya yang alhamdulillah dibiayai oleh pihak sponsor, perjalanan kali ini fully funded by my own savings.. Makanya butuh waktu agak lama karena harus nabung dulu wkwk. Nabungnya tentu saja di Dream Savernya Jenius. Memang Sejak ada Jenius, banyak hal jadi jadi terasa lebih mudah! Well overall perkembangan teknologi juga sudah semakin memudahkan segala aspek ya... Termasuk kemudahan bikin visa exemption permit ke Jepang, untuk yang sudah punya ePaspor.

Tiket PP Jepangnya pun saya dapat cukup murah (utk ukuran airlinesnya) berkat promo temuan agen tiket online di IG.

Excitement saya tentang trip ini sempat naik-turun, sih. Waktu habis dapat tiket murah, beli di bulan Agustus lalu, wah udah excited banget. Sampai drafting itinerary di Canva. Tapi kemudian terjadi genosida di Gaza.... Melihat orang-orang ngga bersalah dibantai dengan alasan 'collective punishment', atas serangan yg makin kesini juga makin keliatan suspiciously enabled by this punisher? Lalu juga soal pengungsi Rohingya.... Stres, sedih, dan merasa hopeless banget....  Dan jadi merasa guilty untuk simply doing daily life, apalagi sampai jalan-jalan.

Tapi! Saya mencoba fokus utk self regulation. Fokus pada apa yg bisa dikontrol dan apa yg bisa saya lakukan. Sharing info tentang Gaza di sosmed, donasi, diskusi isu ini dengan teman dan rekan kerja tentang apa yg bisa kita lakukan.... Seenggaknya itu bisa dilakukan. Dan hidup tetap berjalan, jadi tentu saya tetap harus melanjutkan kerja disini, yang juga sedikit banyak ada upaya utk membantu anak-anak di Indonesia.

Wops intronya udah mulai kepanjangan.... Jadi, ngapain aja kali ini di Jepang, Tanti?

Tujuan utama saya datang ke Tokyo di saat musim dingin ini adalah untuk ikut fanfest dari Final Fantasy XIV, game yang sudah saya mainkan sejak 2014 lalu. Tahun 2023-2024 ini adalah perayaan 10 tahun FFXIV: A Realm Reborn - Makanya acara fanfestnya sampai diadakan di Tokyo Dome - Venue yang biasa dipakai untuk konser performer kelas dunia seperti Coldplay. 

Happy 10th Anniversary!

Seperti halnya event besar di Jepang, keikutsertaan kita tergantung oleh keberuntungan karena ada rafflenya. Daftarnya pun ribet karena event diadakan dengan fokus untuk player yang di Jepang. Tapi manusia adalah makhluk yang pantang menyerah. Saya tetap mencoba daftar... Walaupun ngga berhasil dapat tiket 2-Day Pass yang bisa kasih akses ke banyak atraksi, saya berhasil dapat tiket yang kasih limited access ke acaranya selama 2 hari acara itu, berkat bantuan orang-orang baik.... Sesama player yg ngasih info cara daftarnya dan literally didaftarkan undiannya sama teman yang tinggal di Jepang.

Segitunya banget sama game ini, Tan?

Mungkin terdengar silly tapi game ini sudah jadi bagian penting dari hidup saya selama satu dasawarsa terkahir. Looking at my playtime itself, saya menghabiskan...



227 hari, 11 jam, 11 menit, per hari ini. 

Cerita dari game ini betul-betul bagus, gameplaynya juga seru dan engaging. Format MMO juga memungkinkan saya mengenal banyak teman-teman baru yang sama-sama menyukai game yang sama. Eorzea (nama area di game ini) jadi salah satu escape mechanism ketika saya sedang sedih atau merasa hopeless.

Di lain pihak, not to view in a rose-tinted glass, game ini sempat juga bikin stress apalagi ketika ada drama di Free Company (istilah FFXIV untuk guild). Dan jujur selama 3-4 tahun belakangan, frekuensi bermain saya sudah jauh berkurang... Karena kerjaan semakin banyak dan banyak yg mesti diurus juga. But I still cherish the time that I've spent in the game, and I want to express my love for this game and community.

Jadi begitulah, hari kedua dan ketiga di Jepang full saya habiskan untuk event fanfest ini. It was so wonderful.... Satu stadion dipenuhi oleh ribuan Warriors of Light...! 75% dari acara ini sebetulnya disiarkan secara langsung, hanya bagian live performance saja yang berbayar. Tapi bisa berada di ruangan yang sama dengan Yoshi-P, direktur dan produser game ini? Really worth the flight.


Fans yang ada di stadion, dan juga yang menonton online, sama-sama excited menyaksikan pengumuman tentang ekspansi game ini. Teman-teman maen game saya sayangnya ga ada yang bisa hadir langsung karena kita main di server Eropa, jadi Jepang agak kejauhan buat didatengi. Tapi kita tetap shared the hype lewat discord :)

Selama disana, saya mengikuti sesi-sesi seru termasuk penampilan para Voice Actors (My Uchida Yuma!).... Cosplay walk dimana karakter-karakter game ini brought to live...

Cute Alisae dan Alphinaud!

Dan tentunya menikmati live performance dari soundtrack game ini - Piano recital di hari pertama, band di hari kedua. Seri Final Fantasy terkenal dengan musiknya yang bagus, berkat tangan dingin Nobuo Uematsu.... FFXIV pun juga punya musik yang luar biasa bagus...! Musik awal2nya dicompose oleh beliau juga, namun semakin banyak yang kemudian ditangani oleh Masayoshi Soken, komposer yang digadang-gadang jadi the next Nobuo Uematsu.

Saya ga punya rekaman live performance karena memang dilarang ngambil foto maupun video (dengan PSA yang cute seperti dibawah ini)... dan namanya juga di Jepang ya... Bener2 patuh orangnya ngga ada tuh yang ngerekam sama sekali. Tapi jadinya bisa full enjoying the moment banget. 

Ada satu gimmick seru dimana di salah satu lagunya para penonton diajak untuk Pause sesuai dengan mekanik dari gamenya. Magical...!!

Di hari kedua fanfest saya jadi mewujudkan keinginan masa kecil utk cosplay.... Pertama kali cosplay dan langsung di event di Jepang... Tapi agak oversight karena kemarin kan musim dingin yaa... Bawa baju & prop cosplay jadinya agak menuhin bagasi. Udah gitu karena dingin tetep juga ribet harus pake inner, jadi terasa agak bulky. But anyway, it was fun...!


Me as Meteion


Namanya fanfest, tentu ada merchandise limited edition yang dijual dalam rangka eventnya. Saya berusaha menahan diri tapi yaa ngga tahan juga untuk ngga beli.... Sewaktu baru datang, antrian untuk merchnya panjang sekali. Tapi setelah beberapa lama akhirnya antrian jadi lebih manusiawi, walaupun yaa beberapa merch udah habis terjual. 

Small win saya adalah untuk penjualan disini mereka hanya menerima non-cash. Beruntung saya bawa kartu debit Jenius yang bisa dipakai untuk transaksi contactless, langsung dengan mata uang Yen. Yes, selama di Jepang, kartu ini jadi cara utama saya untuk melakukan pembayaran. Beberapa minggu sebelum berangkat ke Jepang, tabungan untuk bekal ke Jepang saya belikan ke Yen dulu langsung di App Jenius melalui fitur Mata Uang Asing. Harganya sungguh bersaing dengan harga pasaran. Lalu saat mau berangkat ke Jepang, saya connect-kan M-Card dengan tabungan Mata Uang Yen saya. Sungguh sangat mudah, tinggal tap-tap aja kartunya ke mesin pembayaran di merchant, ngga pernah gagal. 


Agak kalap....

Tinggal tap!


Perjalanan ke Jepang kemarin seberkesan itu sampai-sampai menimbulkan niat untuk kembali update blog ini. Eh ternyata momennya pas lagi ada kompetisi #jalan2jenius juga. Jadi ya sudah hehe.

Ngapain lagi selain fangirling-an, Tan? Nantikan di part kedua dari tulisan ini, yaa! 


You Might Also Like

1 comments

  1. Keren! Merasa kayak ikutan berada di sana plus tau o ternyata Jenius se Jenius itu! Tengkyu for sharing 🥳🥳

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca..!! :)
Silakan tinggalkan komentar disini ya...